Beberapa minggu terakhir, pemberitaan tentang generasi milenial Indonesia diramaikan dengan berita pendidikan milter atau komponen cadangan. Pemerintah mencanangkan komcad (komponen cadangan) bagi mahasiswa sebagai bentuk kecintaan terhadap Tanah Air. Imbauan ini disampaikan oleh Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan), Sakti Wahyu Trenggono.
Bagi sebagian mahasiswa, pendidikan militer mungkin terdengar asing. Wajar bila kemudian muncul pertanyaan terkait. Apa itu pendidikan militer? Apa itu komponen cadangan? Berapa lamakah periode pendidikan militer yang harus dijalani dan kapankah seseorang harus mulai menjalani pendidikan militer? Pertanyaan-pertanyaan itu mungkin sedang diperbincangkan para mahasiswa Indonesia.
Pada dasarnya, pendidikan militer adalah kegiatan bela negara yang harus dilakukan oleh setiap mahasiswa Indonesia. Syarat umumnya adalah mahasiswa dan aktif berkuliah. Mereka disarankan untuk mengikuti pendidikan militer secara sukarela, bukan paksaan.
Keberadaan para generasi milenial yang akan mengikuti pendidikan militer diharapkan bisa membantu negara, seandainya terjadi perang. Oleh karena itu, jika masyarakat ingin bergabung, akan difasilitasi dengan diberikan pelatihan selama beberapa bulan.
Sebelumnya, Kemenhan diberitakan tengah menjajaki kerja sama dengan Kemendikbud. Kerja sama ini guna merekrut mahasiawa terlibat dalam pendidikan militer melalui bela negara.
Pihak Kemenhan menjelaskan bahwa langkah tersebut merupakan upaya pemerintah agar generasi milenial tak hanya kreatif dan inovatif, tetapi juga cinta Tanah Air dalam kehidupan sehari-hari. Kecintaan generasi milenial terhadap negara juga bisa ditunjukkan dengan bergabung dalam komponen cadangan (komcad).