Vivi Febri Kumalasari merupakan student athlete basket Politeknik Negeri Malang (Polinema) yang ingin menambah wawasan di dunia basket lewat ajang Liga Mahasiswa (LIMA). Meski pernah mengalami beberapa kesulitan dalam hidupnya, ia selalu memiliki motivasi bagi dirinya sendiri untuk terus bangkit.
Mahasiswa angkatan 2018 ini pertama kali mengikuti kompetisi LIMA pada musim ketujuh. Pada pengalaman pertamanya, Vivi mengungkapkan, “LIMA merupakan suatu wadah yang menyajikan kegiatan yang positif sehingga dapat memotivasi para student athlete untuk mencapai tujuan yang diinginkan.”
“Dengan ikut kompetisi LIMA, saya bisa memperluas wawasan di dunia basket, menambah pengalaman, dan melatih mental untuk diri sendiri. Saya juga bisa belajar untuk sportif dan menghargai orang lain,” tambahnya.
Sebelum menjadi student athlete, Vivi tidak memiliki keinginan untuk berkuliah karena ingin masuk kedinasan. Di awal kuliah pun student athlete kelahiran Blitar ini sering menangis karena tidak terbiasa hidup sendiri. Vivi harus menjalani kegiatan dengan baik walaupun jauh dari orang tua. Akhirnya, ia mendapat semangat dari teman-temannya dan selalu memotivasi dirinya sendiri untuk tetap melakukan aktivitas dengan baik.
Student athlete jurusan Administrasi Niaga ini pernah mengatakan, “Hal terberat menjadi student athlete adalah melawan diri sendiri dan belajar keluar dari tekanan. Kami juga harus bisa membagi waktu antara latihan dan kuliah dengan baik agar kedua prestasi tersebut tetap seimbang.”
Setelah masuk kuliah dan menjalani aktivitas sebagai student athlete, ia merasakan betapa pentingnya pendidikan. Jadi, meski aktif di bidang olahraga, prestasi akademik dan non-akademik lainnya juga harus baik secara konsisten. Menurutnya, akademik akan berguna saat ingin mencari kerja, sedangkan basket menjadi hobi yang sudah melekat dalam dirinya.
Setelah kuliah pun ia tetap ingin tetap aktif di olahraga. “Dengan ikut LIMA, saya berharap bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi dengan prestasi yang saya dapat di LIMA, contohnya seperti beasiswa di luar negeri, masuk ke klub profesional, atau bahkan bisa mewakili Indonesia,” tutup Vivi.
