Jakarta – Putra Universitas Padjadjaran (Unpad) masih harus menunggu hasil pul lain untuk menentukan peraih runner-up terbaik yang akan lolos ke semifinal usai mengalahkan Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) dengan skor 66-65. Meski memiliki peluang yang kecil bahkan sebelum laga, para pemain Unpad berusaha dengan baik di LIMA Basketball Nationals Season 7 yang digelar di Gelanggang Remaja Jakarta Timur pada Jumat (9/8).
UAJY praktis tak berpeluang lagi dengan dua kekalahan dari dua laga sebeumnya. Namun, tim besutan Kho Andika Bastian Kosasih ini tampil bersemangat untuk mencari kemenangan pertama di kompetisi kali ini.
Kedua tim sama-sama kuat di awal pertandingan. Skor imbang 10-10 tercipta di lima menit pertama. UAJY unggul lebih dulu dengan selisih satu poin di akhir kuarter pertama. Di kuarter kedua, Unpad berhasil mengejar keunggulan dan menutup putaran ini setelah skor 39-29. Keunggulan tim dari Bandung tersebut bertahan hingga laga usai. Meski kemenangan di tangan Unpad, UAJY sudah melakukan usaha terbaiknya di Nationals musim ini dengan perlawanan keras mereka menghadapi Unpad.
Sang kapten, Muhammad Aulia, menunjukkan performa apiknya di pertandingan ini dan mengumpulkan 22 poin untuk kampusnya. Ia juga melakukan delapan rebound dengan tujuh rebound defensif. Secara keseluruhan, para pemain Unpad berusaha semaksimal mungkin untuk menghasilkan banyak poin. Dengan hanya selisih satu poin yang diraih di pertandingan ini, peluang mereka untuk lolos bisa dikatakan semakin kecil.
Dengan hasil ini, Unpad harus menunggu hasil pertandingan di pul lain untuk menentukan tim runner-up terbaik yang akan melaju ke semifinal.
“Sepertinya para pemain terbebani untuk menang dengan poin yang besar. Karenanya, mereka tidak bermain dengan santai. Lolos atau tidak ke semifinal, setidaknya kami sudah bisa membuktikan bahwa kami masih ada di Nationals. Kalau kami bisa lolos, itu merupakan keberuntungan. Akan tetapi, meskipun tidak lolos, kami sudah melakukan yang terbaik tahun ini,” kata Dindin, pelatih Unpad.
Pelatih UAJY, Kho Andika Bastian Kosasih, berpendapat, “Kami sudah berjuang. Namun, memang kami kalah di materi pemain dan jam terbang dari tim lain. Kami juga tidak ingin menyalahkan para pemain. Mereka masih muda, dan masih butuh banyak pengalaman. Kompetisi LIMA ini akan dijadikan pelajaran untuk para pemain agar lebih baik lagi nantinya.”
