Untuk kamu calon mahasiswa, yang beranggapan kuliah itu enak, belajarnya santai jarang ada tugas atau anggapan-anggapan lainnya mengenai perkuliahan. Memang sih ada enak dan enggaknya, pasa intinya, saat kamu menjadi mahasiswa itu kamu sudah dewasa karena bukan lagi sekadar siswa, melainkan mahasiswa, yang katanya harus menjadi agen perubahan.
Kuliah itu tidak semata-mata mencari ilmu dan mendapat nilai dari dosen lalu lulus menjadi sarjana dengan ilmu yang dipunya. Menjadi mahasiswa, bisa dibilang harus bisa bersuara dan bertindak jika ada sesuatu yang salah dan tidak adil terhadap aturan yang ada. Berikut fakta dan mitos di dalam dunia perkuliahan.
- Jurusan Kuliah Menentukan Karier
Jurusan kuliah bukan satu-satunya penentu karier kamu kelak. Nyatanya, banyak orang yang bekerja melenceng dari jurusan kuliahnya. Misal, seorang lulusan Ilmu Komunikasi justru bekerja sebagai guru Geografi. Hal seperti itu bisa saja terjadi karena kemungkinan besar saat kuliah banyak mahasiswa tidak hanya belajar materi di kelas saja.
Mungkin juga, mereka mengikuti kegiatan lain di luar kelas. Seperti aktif di UKM, komunitas sosial, seminar, workshop , magang, dan kegiatan-kegiatan positif lainnya. Lewat kegiatan-kegiatan tersebut kamu dapat membangun relasi, sekaligus mempertajam soft skill dan hard skill di bidang lain. Jadi, kamu bisa sukses di pekerjaan apa pun nantinya.
- Kehidupan Mahasiswa Itu Bebas
Banyak yang beranggapan bahwa ketika kamu berstatus sebagai mahasiswa, kamu akan menjalani kehidupan yang bebas. Anggapan tersebut tidak semuanya benar. Meskipun kamu tidak lagi mengenakan seragam, kamu harus tetap menggunakan pakaian yang sopan dan rapi.
Begitu juga dengan anggapan bahwa bolos itu tidak dilarang. Benar memang tidak ada larangan dan sangsi untuk itu, tetapi itu tergantung dosen. Ada dosen yang memang santai dan tidak terlalu pedulikan mahasiswa yang tidak hadir atau bolos. Nyatanya, kehadiran juga masuk dalam perhitungan komposisi nilai akhir. Kerugian pun akan kamu terima pastinya jika sering bolos. Mulai dari tidak menerima materi kuliah hingga harus mengulang mata kuliah di semester berikutnya.
- Lulusan Kampus Ternama Merupakan Orang-Orang Sukses
Pemikiran seperti ini seharusnya sudah dibuang jauh-jauh. Bahkan, banyak pelajar yang ketika gagal masuk universitas ternama, mereka lebih memilih untuk mencobanya lagi tahun depan dan diisi dengan belajar untuk mencapai kampus impiannya.
Nyatanya, kuliah di kampus terkenal gak menjamin kesuksesan hidup seseorang, lho. Pasalnya, sukses atau tidaknya kamu di dunia kerja bisa dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti seberapa efektif kamu menyerap materi kuliah, soft skill dan hard skill, serta networking.
- Jurusan Sosial Tidak Belajar Hitungan
Hal yang satu ini biasanya menjadi alasan dari beberapa mahasiswa yang mengambil jurusan ilmu sosial. Padahal, hampir semua jurusan kuliah pasti ada pelajaran hitungannya, lho. Misalnya saja dalam Ilmu Komunikasi. Meskipun berbasis ilmu sosial, mahasiswa Ilmu Komunikasi tetap harus berkutat dengan mata kuliah Statistik, yang erat kaitannya dengan Matematika. Itu juga sebagai ilmu untuk menyelesaikan skripsi bagi mahasiswa yang menggunakan metode kuantitatif.
- Konsentrasi Ditentukan Sejak Awal Kuliah
Jurusan kuliah memang ditentukan sejak awal mendaftar di suatu perguruan tinggi. Namun, konsentrasinya baru ditentukan di pertengahan semester perkuliahan, seperti semester 3 atau 5. Oleh karena itu, jangan terlalu cepat memutuskan konsentrasi pilihan kamu.
Di semester awal kuliah, gali informasi selengkap-lengkapnya mengenai konsentrasi yang tersedia. Kemudian, cari yang paling sesuai dengan kemampuan dan tujuan hidupmu kelak. Mengingat kemampuan orang berbeda-beda, jangan sampai kamu sekadar ikut-ikutan teman saat memilih konsentrasi. Pikir baik-baik saat memilih konsentrasi dalam kuliah, karena itu yang akan kamu jalani setiap pertemuan dan menjadi bekal kamu kelak lulus nanti.