Yogyakarta – LIMA Badminton: Kaskus Central Java and Special Region of Yogyakarta Conference menghadirkan pertandingan perebutan peringkat ketiga antara Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dan Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) pada Jumat (29/3).
Lima nomor yang dipertandingkan menandai ketatnya persaingan antara kedua kampus di kompetisi yang diadakan di Grha Instiper ini. Tunggal pertama diisi oleh pemain UAJY, Patrick Arsy Pratama, melawan Rajid Apriawan.
Patrick unggul dalam penguasaan lapangan dan jangkauan. Smes, lob, dropshot, yang ia tampilkan pun bagus, ia juga bermain dengan sabar. Namun, Patrick sering melakukan kesalahan sendiri serta stamina yang kurang baik.
Sementara lawannya, Rajid, memiliki stamina yang bagus dan kaki yang lincah. Bola net yang dilakukan juga cukup bagus. Akan tetapi, pemain Unsoed tersebut kalah dari lawan karena jangkauannya yang kurang luas sehingga kerap sulit mengejar bola ditambah permainan yang kurang sabar. Permainan ditutup dengan skor 21-10 dan 21-16 untuk kemenangan untuk Patrick.
Eranio Gery Sudiro/Julian Reza Fadila keluar sebagai ganda pertama Unsoed untuk bertanding dengan Andika Dwi Pradana/Ari Gunawan. Kedua pemain Unsoed tersebut membalikkan keadaan di pertandingan ini.
Di nomor ini, Eranio lebih unggul dari Julian karena smes yang bagus. Namun, pertahanan Eranio kurang kuat. Sementara pemain UAJY sering melakukan kesalahan saat servis hingga lebih dari 10 kali. Kedua pemain UAJY juga kurang sabar dalam bermain dan memiliki pengamatan yang kurang baik. Namun, Andika unggul lewat smesnya yang bagus. Hal itu menjadikan kemenangan untuk Unsoed dengan skor deuce 21-17, 28-26.
Nomor tripel dilakoni oleh Asydika Vito Indarto/Muhammad Rifki/Muhammad Nursandy Praharsa untuk melawan Lerry Firdaus Sitorus/Robertus Aditya/Patrick Arsy Pratama. Lerry sering melakukan kesalahan sendiri seperti bola tersangkut di net saat smes, dan pertahanan yang kurang mumpuni. Sementara rekannya, Robertus, bermain rapi di depan. Ia bisa menangkis serangan lawan dan sigap di depan net. Robertus juga berani adu drive, bola net yang bagus, dan servis yang mengecoh.
Pemain Unsoed tampak kurang sabar dalam bermain. Rifki sering melakukan kesalahan sendiri dan smes tidak kencang. Asydika bagus saat netting dan Nursandy memiliki smes yang kencang dan terrarah. Dengan permainan apiknya, Lerry/Robertus/Patrick sukses melewati tripel Unsoed di nomor ini setelah rubber game 18-21, 21-18, 11-10.
Eranio Gery Sudiro dan Andika Dwi Pradana kembali bermain sebagai tunggal kedua untuk kampus masing-masing. Di nomor ini, Eranio kembali menyumbang poin untuk Unsoed dan menyamakan kedudukan menjadi 2-2.
Eranio memiliki kaki yang lincah, smes yang kencang dan terarah, pintar mengolah bola, dropshot bagus, serta berani main reli panjang. Akan tetapi, ia juga sering mati sendiri dan mudah kelelahan. Sedangkan UAJY, footwork bagus, penguasaan lapangan bagus, dan semangat bermain yang tinggi. Namun, bola net sering gagal, bola dropshot yang terlalu lemah. Ia juga mudah lelah, lambat, dan terlihat kurang berkonsentrasi. Eranio unggul atas Andika dan menutup pertandingan di skor 21-10, 21-6.
Di nomor terakhir, Asydika Vito Indarto/Muhammad Nursandy Praharsa mencuri poin untuk Unsoed dari Lerry Firdaus Sitorus/Robertus Aditya Nugroho. Ganda kedua Unsoed tersebut memiliki smes yang keras, berani bermain reli, memiliki stamina yang berlebih, serta bola netting yang bagus. Namun, menjelang akhir pertandingan, performa mereka semakin lemah dan pertahanan kurang bagus.
Sedangkan pemain UAJY tidak mudah menyerah dalam bermain. Smes Robertus juga keras dan terarah. Tetapi Lerry melakukan banyak kesalahan dengan mati sendiri, pertahanannya pun kurang bagus. Permainan berakhir setelah kemenangan Unsoed dengan skor 21-16.
Dengan hasil tersebut, Unsoed berhasil menjadi peringkat ketiga LIMA Badminton CJYC 2019.
“Alhamdulillah Unsoed mendapat peringkat ketiga dan melaju ke Nationals. Hal itu dapat terwujud melalui bakat dan kerja sama para pemain yang luar biasa. Saya berharap di Nationals nanti Unsoed juga akan melaju sampai ke semifinal. Hal itu juga merupakan salah satu mimpi kami,” ujar Titut Bayu Sadono, manajer Unsoed.