Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menghasilkan sekali lagi final dengan Univ. Pendidikan Indonesia (UPI). Duel puncak LIMA Futsal Nationals di antara kedua kubu akan menjadi yang kelima berturut-turut sejak 2014.
Di semifinal kedua pada Sabtu (15/12), UNJ menghentikan perlawanan sengit Univ. Negeri Yogyakarta (UNY) melalui perpanjangan waktu. UNJ menang tipis saja.
Laga yang digelar di GOR Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD), Bekasi, ini, berlangsung ketat sepanjang laga. Kedua kubu mengandalkan pertahanan tangguh untuk membuat lawan berkesulitan mencetak gol.
Skor kacamata mengakhiri babak pertama. Begitu juga akhir babak kedua.
Tiga menit memasuki waktu ekstra pertama, UNJ besutan Nur Fitranto mematahkan kebuntuan. Nilam Gita Cahyadiani (9) menuntaskan aksinya melewati lawan dengan gol tembakan dari titik tak jauh dari lingkaran pertahanan UNY.
Di menit terakhir perpanjangan waktu pertama, UNJ yang berkostum hijau bisa menggadankan keunggulan. Mei Rina Bella (10) menjebol gawang UNY setelah menerima bola kick-in Sulastri Sinaga (8).
Upaya UNY mencetak gol mendapatkan hasil di menit terakhir perpanjangan waktu kedua. Ismi Nur Adizah (13) yang menjadi kiper terbang bisa mempersempit ketertinggalan juara LIMA Futsal CJYC itu. Namun, UNY tak bisa menambah perbendaharaan gol.
UNJ menantang lagi UPI di final. Laga puncak akan dihelat pada Minggu (16/12). UNY akan memperebutkan peringkat ketiga menghadapi Univ. Islam Riau (UIR) Pekanbaru.
“Pada 2×20 kami sudah bisa menahan imbang. Namun, sekali lagi kami mengalami masalah stamina hingga membuat fokus kami terpecah. Dua kali blunder membuat kami kemasukan 2 gol. Segi stamina masih harus dibenahi lagi. Kami akan mempersiapkan lebih baik lagi. Kami akan membenahi pertahanan dan fokus di menit-menit akhir karena selalu kecolongan di saat-saat itu. Menghadpi UIR, kami akan meredam set piece mereka. Kami 100 persen siap,” ucap Sigit Dwi Andrianto, pelatih UNY.
“Alhamdulillah kami menang dan lolos kembali ke grand final. Anak-anak sempat tegang saat ditahan sampai 2×20. Akan tetapi, mental, dan semangat para pemain dan ofisial bisa membuat kami memecahkan kebuntuan,” ujar pelatih UNJ, Muhammad Miftahul Ikhsan.
“Kami akan menghadapi UPI kembali di final. Motivasi kami untuk dapat menang kali ini mesti lebih besar setelah beberapa tahun terakhir harus selalu mengakui keunggulan UPI,” lanjutnya.
UPI Dominan
Beberapa saat sebelumnya, putri Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung telah lebih dulu memesan tempat di laga pamungkas LIMA Futsal Nationals 2018.
Sang juara bertahan melaju ke final dengan menunjukkan performa dominan di semifinal menghadapi Universitas Islam Riau (UIR) Pekanbaru pada Sabtu (15/12).
UIR melakukan sepak mula duel di GOR STTD, Bekasi, ini. Mereka juga membuat peluang pertama.
Namun, UPI segera memperlihatkan kelebihan mereka dalam memanfaatkan peluang. Tim asuhan Iwa Sulaeman ini membuka perolehan gol saat duel baru memasuki menit ketiga. Kapten tim, Siti Latipah Nurul Inayah (9), menempatkan bola operan sepak pojok Frida Fauziah Arimbi (13) ke pojok kanan gawang UIR.
Gol tak bertambah sampai lewat medio paruh pertama laga empat besar ini. Tak lama setelah melewati pertengahan babak pertama, menit ke-11, UPI menggandakan keunggulan. Frida Fauziah (13) mengakhiri lesatan di sayap kanan meneruskan operan Evani Denasti (11) dengan tembakan yang bersarang di tiang dekat gawang lawan. Kedudukan 2-0 mengakhiri babak pertama.
Tiga menit memasuki babak kedua, UPI kembali mencetak gol. Dwika Evidening Pangesti (3) melesatkan gol tembakan dari luar lingkaran pertahanan UIR.
Pada menit ke-29, UIR besutan Rikcy Fernando memaksa kiper UPI bekerja keras. Semenit berselang, UPI menorehkan gol keempat. Dalam posisi terjatuh di lantai lapangan, Melita (14), masih bisa mencecar dan menyarangkan bola.
Tiga menit sebelum bubaran, flank lincah, Iis Sri Rahayu (15) menembakkan gol ke gawang UIR yang ditinggal kiper yang naik menyerang.
Skor akhir 5-0. UPI tinggal selangkah lagi ke keberhasilan sekali lagi mempertahankan gelar LIMA Futsal Nationals.