Tim esports dari Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya berhasil menang atas sang lawan, tim pertama dari Universitas Airlangga (Unair). Pertandingan perebutan peringkat ketiga yang diselenggarakan pada 15 November pukul 19.15 ini mampu dimenangi oleh UINSA dengan skor besar 2-1.
Meskipun UINSA menang di pertandingan ini, tim Unair-1 bisa menang terlebih dahulu di game pertama. Kombinasi Barats, Selena, Lunox, Yi Sun-Shin, dan Akai dari tim Unair-1 berhasil meredam perlawanan dari tim UINSA yang menggunakan Uranus, Harith, Jawhead, Kagura, dan Alice. AlxLgnz dari Unair-1 yang menggunakan Yi Sun-Shin mampu keluar sebagai Most Valuable Player (MVP) dengan 14 kali membunuh, satu kali mati, dan dan delapan assist. Skor akhir di game ini adalah 29 untuk Unair-1 dan 12 untuk UINSA.
Di game kedua, UINSA mampu merebut satu poin setelah memenangi pertandingan dengan skor tipis yaitu 21-20. Lunox, Esmeralda, Baxia, Chang’e, dan Yi Sun-Shin menjadi hero pool yang digunakan UINSA untuk melawan hero pool Akai, Yu Zhong, Barats, Roger, dan Selena yang dimiliki oleh Unair-1.
UINSA berhasil menjadi pemenang di pertandingan ini setelah memenangi game penentu yaitu game ketiga. Pemilihan hero pool seperti Selena, Pharsa, Natalia, Bruno, dan Yu Zhong yang dipilih oleh UINSA mampu menekan sejak awal. Permainan agresif di setiap lane di pertandingan tersebut bisa menekan perlawanan Unair-1 yang memilih Esmeralda, Akai, Kadita, Chou, dan Yi Sun-Shin sebagai draft pick mereka. Dengan permainan yang agresif tersebut, UINSA menang dengan skor 25-11.
Kapten dari tim esports UINSA, Bagus Farras Tsany, sangat bangga dengan hasil yang diraih oleh timnya di LIMA Esports partner by McDonald’s EJC tahun ini. Pemain yang memiliki nickname Tsann ini mengatakan, “Saya sangat senang dengan hasil yang diraih oleh tim kami di turnamen LIMA Esports partner by McDonald’s EJC tahun ini. Pada game pertama, kami mencoba untuk mengubah gameplay dan roleplay dari tim kami dan hal tersebut tidak berjalan dengan baik. Alhasil, kami kembali menerapkan gameplay dan roleplay yang biasa kami gunakan di game kedua dan ketiga sehingga kami berhasil menang di pertandingan ini. Saya sangat bangga dengan tim saya.”
Meskipun mengalami kekalahan di pertandingan ini, mahasiswa sekaligus pemain dari tim Unair-1, Hanif Putra Rahmawan, tetap bangga dengan seluruh pemain di tim Unair-1. “Kami mengakui kekalahan kami di pertandingan ini terutama di draft pick. Kami melepas tiga hero andalan mereka sehingga mereka mampu menggunakan hero tersebut dan meraih kemenangan. Selain itu, jam terbang dan latihan yang kurang maksimal menjadi faktor kekalahan kami,” ucapnya.
“Dengan hasil ini, saya sangat bangga dengan seluruh pemain yang saya pegang. Kami akan berusaha untuk memperbaiki kesalahan kami dan bekerja lebih keras lagi agar menjadi juara di LIMA Esports Nationals nanti,” tambahnya.
Hasil ini menjadikan UINSA berada di peringkat ketiga dan Unair-1 di peringkat keempat. UINSA memastikan diri berlaga di LIMA Esports Nationals setelah meraih hasil ini dan Unair-1 bisa melangkah ke LIMA Esports Nationals lewat fase wildcard.