Tim putra Universitas Surabaya (Ubaya) memenangi laga pertama mereka di Pul C LIMA Basketball Nationals 2018 melalui duel keras menghadapi Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Bandung. Kemenangan ini menjadi penting bagi Ubaya yang berambisi menjadi yang terbaik di turnamen yang digelar di GOR Universitas Airlangga (Unair) Kampus C, Surabaya, ini. Dengan ambisi itu, Ubaya sukses memenangi laga sengit ini dengan skor ketat, 77-71.
Di laga pada Jumat (10/9) ini, Ubaya layak diunggulkan mengingat mereka adalah kampiun East Java Conference beberapa hari silam. Mereka juga merupakan runner-up Nationals musim lalu. Unpar datang sebagai peringkat ketiga West Java Conference. Namun, di luar dugaan, Unpar bisa memberikan perlawanan sengit sepanjang pertandingan.
Kuarter pertama menampilkan pertarungan yang tampak berimbang. Kekurangan dalam postur diatasi pasukan Unpar dengan permainan cepat. Tak jarang penetrasi anak-anak asuhan Daniel Siswanto ini dapat menembus pertahanan Ubaya. Setelah keunggulan tipis, 15-14, Ubaya di lima menit pertama, kuarter pembuka ini berakhir dengan skor imbang 24-24.
Perimbangan skor masih terlihat di kuarter kedua. Unpar bahkan bisa memimpin 32-31 di paruh pertama kuarter kedua ini. Di bagian akhir kuarter kedua, Ubaya dapat memanfaatkan kelebihan postur untuk mendulang angka. Catatan 26 points in the paint (berbanding 22 poin yang dibuat Unpar) dan 11 second chance points (berbanding tiga poin yang dibikin Unpar) dalam dua kuarter membawa Ubaya memimpin 44-38 atas lawannya itu.
Unpar tak mengendurkan tekanan di kuarter ketiga. Dengan beberapa tembakan, wakil Kota Kembang itu bisa memimpin 51-49. Ubaya hanya memimpin satu poin (52-51) di lima menit pertama kuarter ini. Dua tembakan tripoin membawa The Alligators, julukan Unpar, berbalik memimpin 62-57. Ubaya bisa mempertipis ketertinggalan mereka di semenit terakhir kuarter ketiga. Unpar unggul 63-61 di akhir kuarter ketiga.
Kuarter keempat menjadi pembuktian kekuatan mental Ubaya. Perlahan tapi pasti, Ubaya menguasai permainan di kuarter penutup ini. Unpar mulai terlihat sulit mencetak poin seiring menurunnya persentase field goal yang menjadi angka. Ubaya pun memenangi duel keras ini. Kedudukan akhir 77-71 untuk Ubaya.
“Saya senang dengan kemenangan ini. Namun, saya sama sekali tidak puas. Performa mereka tidak bagus. Mereka belum menikmati permainan, sangat berbeda dengan permainan tim putri kami. Sebenarnya tidak ada tekanan apa pun terhadap tim ini. Saya tidak pernah memasang target untuk selalu menang. Yang saya harapkan adalah agar mereka bisa menikmati pertandingan sesuai dengan strategi,” ungkap pelatih Ubaya, Sapto Wahyu Purnomo.
Poin penuh ini membuat peluang Ubaya menjadi juara Pul C semakin besar. Dengan format tiga tim dalam satu grup, kemenangan akan berarti. Posisi runner-up masih bisa lolos ke perempat final. Di laga berikutnya, kedua tim akan menghadapi Institut Perbanas.
“Kami tetap optimistis bisa menang lawan Perbanas. Namun, dengan catatan mereka harus menikmati pertandingannya,” lanjut Sapto.