The Eagles nyaris tak memberi ampun UTA’45. Sang pemuncak Pul X itu menyudahi laga hari kelima LIMA Basketball: Air Mineral Prim-A Greater Jakarta Conference (GJC) 2018, Sabtu (30/6) dengan cemerlang melawan Universitas 17 Agustus 1945 (UTA’45). Universitas Pelita Harapan (UPH) melibas lawannya dengan skor akhir 68-11.
Putri UTA’45 tak berkutik di kuarter pertama. Sang Elang tak memberi satu pun kesempatan untuk tim berkostum merah itu mencetak poin. Lewat sumbangan 10 poin dari Tasha Liawati Sanjaya (3), yang menjadi poin terbanyak di kuarter pertama, UPH unggul 19-0 atas UTA’45.
Di kuarter kedua, akhirnya UTA’45 berhasil memecah kekosongannya. Dari kesalahan sang tuan rumah, UTA’45 dihadiahi dua tembakan bebas. Hanya satu yang berhasil dieksekusi Mutiara Humairo (12) menjadi poin untuk UTA’45.
Sementara itu, UPH melejit dengan tambahan 18 poin. Michelle Kurniawan (6), yang baru bermain di kuarter kedua ini, langsung memberi sembilan poin untuk UPH. Thoe Audy Natazia (88) juga turut menyumbang 7 poin di kuarter kedua ini. UPH masih memimpin 37-1 di akhir kuarter kedua.
UTA’45 mendapat tambahan dua poin. Tembakan dua poin Fanny Febriyany (13) menjadi poin tunggal untuk tim yang diasuh Rudi Ohendi itu.
Michelle kembali tampil apik di kuarter ketiga. 10 poin ditambahkannya ke dalam koleksi UPH. Lagi-lagi, UPH memperjauh jaraknya dari UTA’45 dengan selisih 52 poin. Kuarter ketiga berakhir dengan skor 55-3.
Dina Mardiana, pemain UTA’45 bernomor punggung 3, berhasil mengeksekusi dua dari tiga kali percobaan tembakan tiga poinnya. Aisyah Nur Rahmadani (7), ikut menyumbang dua poin untuk UTA’45. Total delapan poin berhasil ditambahkan UTA’45 di kuarter keempat.
Meski UTA’45 mampu menambah perolehan poin, namun belum cukup untuk mengimbangi sang tuan rumah. UPH menutup kuarter keempat dengan tambahan 13 poinnya. Laga pun berakhir dengan skor 68-11 untuk kemenangan UPH.
Dari 29 kali percobaan tembakan, hanya empat yang berhasil dikonversi menjadi poin. Rudi Ohendi sangat menyayangkan permainan timnya hari ini. “Saya kecewa dengan permainan anak-anak. Mereka sudah down duluan melihat nama besar UPH. Padahal, di LIMA sebelumnya, prestasi UTA’45 cukup baik. Namun, regenerasi pemain di tahun ini kurang bagus,” kata Rudi.
Sang tuan rumah masih menjadi pemuncak Pul X. Dari hasil laga ini, UPH telah mengantungi empat kemenangan. Tersisa satu laga untuk UPH menyapu bersih klasemen. Pertandingan terakhir akan menjadi sengit, pasalnya, UPH harus berhadapan dengan jawara musim lalu, Universitas Esa Unggul (UEU) pada Senin (2/4).