Persaingan ketat srikandi tuan rumah, Universitas Airlangga (Unair) kontra juara bertahan, Universitas Surabaya (Ubaya) meramaikan laga final LIMA Basketball: McDonald’s East Java Conference (EJC) 2018, Senin (6/8). Ambisi kedua tim untuk finis sebagai kampiun musim ini tersaji sejak awal hingga akhir laga. Lewat laga sengit, Ubaya akhirnya berhasil menobatkan diri sebagai juara dengan kemenangan skor ketat, 51-50, usai meladeni perlawanan Unair.
Unair menampilkan kelebihannya di kuarter pertama. Sang tuan rumah lebih dahulu unggul dengan menciptakan selisih dua angka, 11-9 di akhir kuarter ini.
Terpaut dua angka tak menyulitkan Ubaya mengimbangi lawannya. Tim berkostum putih itu langsung menyamakan kedudukannya menjadi 17-17 pada enam menit kuarter kedua berjalan. Sebelum jeda paruh laga, kedudukan masih imbang dengan skor sementara 21-21.
Saling mengejar poin membuat GOR Unair Kampus C ini memanas. Usai rehat antarparuh, kedua tim semakin ambisius merebut gelar. Unair kembali tampil lebih baik di kuarter ketiga. Tim berkostum biru itu mampu memberi selisih, meski hanya satu angka. Unair mengambil kembali keunggulan dengan skor 37-36 hingga akhir kuarter ketiga.
Ubaya memulai kuarter keempat dengan apik. Tim asuhan Sapto Wahyu Purnomo itu sempat unggul dengan jarak tujuh angka dari lawannya. Sang tuan rumah pun terus mengejar. Satu menit sebelum laga, Unair mampu memangkas ketertinggalannya menjadi satu poin. Namun, hingga peluit akhir laga dibunyikan, tim asuhan Aries Herman itu tak sanggup menambah poin, yang membuat lawannya masih unggul tipis. Ubaya akhirnya mengunci kemenangan dengan skor ketat, 51-50.
Ubaya kembali merengkuh gelar juara. Langkah tim ini akan berlanjut di fase berikutnya, yaitu LIMA Basketball Nationals. Tak hanya Ubaya, Unair dan Universitas Negeri Malang pun turut mengikuti langkah Ubaya. Ketiga tim ini akan menjadi wakil region Jawa Timur di perhelatan akbar tahunan tingkat nasional, pada 9-16 Juli 2018 mendatang.