Saga Baydarus Alfawaz merupakan student athlete Universitas Surabaya (Ubaya) jurusan Psikologi angkatan 2016. Ia mempunyai semangat untuk membuktikan diri bahwa ia dapat meraih juara. Dengan usaha dan semangat, ia dapat mempersembahkan gelar kepada Ubaya di LIMA Futsal: McDonald’s East Java Conference Season 7 dan memastikan diri berlaga di LIMA Futsal Nationals Season 7.
“Ini merupakan musim ketiga dan kemungkinan musim terakhir saya membela tim futsal putra Universitas Surabaya. Pada dua musim sebelumnya, saya selalu gagal di partai semifinal Conference. Akan tetapi, pada musim ini, saya bersyukur dapat memberikan gelar juara kepada kampus tercinta dan melaju ke babak Nationals.”
Student athlete Ubaya tersebut pernah bermain untuk tim futsal profesional, SKN Kebumen, pada musim 2018/2019. Namun, saat ini, ia sudah berhenti bermain di tim tersebut. Ia mengalami cedera ligamen pada saat membela tim fakultas Psikologi, Universitas Surabaya, di Jakarta. Ia juga berkesulitan dalam menyeimbangkan antara akademik dan non-akademik.
“Fisioterapi mengharuskan saya untuk berhenti sejenak dari dunia futsal agar memfokuskan kepada pemulihan. Akan tetapi, saya memiliki keinginan yang kuat untuk bisa bermain membela nama baik Universitas Surabaya di LIMA Futsal: McDonald’s East Java Conference Season 7. Alhasil, saya dapat memberikan gelar juara untuk kampus tercinta di Conference dan melaju ke babak Nationals.”
“Saya berkesulitan dalam membagi waktu antara kegiatan akademik dan non-akademik. Namun, saya berusaha untuk bisa mengimbangkan kedua hal tersebut. Saya membawa laptop agar dapat mengerjakan tugas-tugas kuliah saya saat berada di luar kota mengikuti turnamen futsal,” tambahnya.
Saat ini, ia telah berhasil meraih gelar juara di Conference untuk Ubaya dan melaju ke babak Nationals. Ia sangat bangga dan senang akan perjuangan dan usahanya tersebut. Akan tetapi, ia tidak bisa melakukannya tanpa kerja sama yang baik antarpemain Ubaya.
“Meskipun saya bukan kapten di tim ini, saya mempunyai tanggung jawab untuk bisa membangkitkan semangat para pemain. Saya selalu menekankan kepada seluruh pemain agar berjuang hingga pertandingan usai demi nama baik Universitas Surabaya. Saya bersyukur kami dapat saling mendukung dan percaya satu sama lain. Hal tersebut menjadi faktor yang penting bagi sebuah tim.”
“Sebagai student athlete Universitas Surabaya, saya sangat senang dan bangga telah berhasil membuktikan kepada banyak orang bahwa Ubaya dapat menjadi juara. Saya bangga dapat menjadi bagian dari tim ini.”
Pemain yang menempuh pendidikan Psikologi di Universitas Surabaya angkatan 2016 tersebut, mengatakan bahwa LIMA merupakan tempat yang tepat bagi mahasiswa yang memiliki keinginan untuk bermain di liga profesional.
“LIMA merupakan ajang bagi saya untuk dapat membuktikan diri kepada pihak kampus bahwa saya mampu untuk memberikan gelar kepada kampus. LIMA juga menjadi ajang yang bagus bagi mahasiswa yang memiliki kemampuan dan keinginan yang besar bermain di level profesional karena banyak pelatih futsal terbaik akan melihat bibit-bibit muda dari Liga Mahasiswa.”