Rizky Inayat Akbari dan Rifky Ihsan Achyar merupakan student athlete dari Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim, Malang. Kedua pemain tersebut merupakan anak kembar yang berposisi sebagai flank di tim futsal UIN Malang. Mereka mengambil jurusan yang sama, yaitu Akutansi angkatan 2017. Pada musim kedua mereka di LIMA Futsal pada 2019 ini, mereka ingin memberikan yang terbaik untuk nama baik kampus UIN Malang.
Sebagai pemain kembar, mereka merasakan kesulitan untuk bermain dalam satu tim di LIMA Futsal: McDonald’s East Java Conference Season 7. Akan tetapi, mereka juga mendapatkan kemudahan dengan menjadi kembar.
“Sebagai pemain kembar, kami memiliki kesulitan terutama dalam meredam ego kami pada pertandingan. Kami sering saling menyalahkan. Akan tetapi, kami memiliki keterikatan batin sehingga hal tersebut membantu dan memudahkan kami agar bermain dengan baik di lapangan,” ucap Rifky
Meskipun sering kali berdebat, mereka akan jujur satu sama lain mengenai performa di dalam lapangan dan masalah mereka di luar lapangan. Dengan sikap tersebut, mereka dapat belajar dari kesalahan masing-masing. Rifky mengatakan, “Kami berusaha untuk menjadi saudara yang profesional dalam lapangan. Kami akan saling jujur mengenai performa dan perasaan kami ketika di dalam dan luar lapangan. Hal tersebut sangat penting karena kami saling mengenal dan mengerti satu sama lain.”
Rifky yang bernomor punggung 12 dan Rizky bernomor punggung 8 ini tidak merasakan kesulitan dalam menjalani kedua peran mereka sebagai mahasiswa dan pemain futsal di tim UIN Malang. Dengan adanya turnamen futsal LIMA, mereka semakin menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
“Alhamdulillah kami berdua tidak merasakan kesulitan untuk menyeimbangkan antara akademik dan non-akademik. Kami hobi dan senang bermain futsal sehingga hal tersebut menjadi penyemangat kami untuk bisa menyeimbangkan akademik dan non-akademik,” ujar Rizky.
Menurut Rizky, LIMA dapat menjadi tempat yang tepat bagi mahasiswa yang memiliki impian untuk bermain di level profesional. Para student athlete dapat belajar banyak di turnamen yang diselenggarakan oleh LIMA.
”LIMA memiliki dampak yang sangat besar terutama untuk mahasiswa yang memiliki cita-cita dan impian agar bermain di level profesional. Kami juga dapat belajar dari pemain-pemain profesional lain di LIMA Futsal mengenai teknik, strategi, dan permainan mereka,” kata Rizky.