Connect with us

LIMA Esports

Rizki: Seimbang Antara Game dan Akademik

Saat ini, game memang menjadi pilihan seluruh masyarakat khususnya remaja. Bagi mereka, game tidak hanya sekedar untuk mengisi waktu luang atau bersenang-senang, melainkan untuk meraih impian mereka.

Namun, dampak yang dihasilkan oleh game tidak seluruhnya baik. Masih banyak kasus di mana para remaja memilih untuk menghabiskan waktu mereka di depan gadget mereka untuk bermain game dibandingkan belajar. Hal tersebut membuat game ini mendapatkan stigma yang buruk dari banyak orang tua.

Akan tetapi, Rizkiano Fahriansyah, kapten dari tim Free Fire Universitas Teknologi Sumbawa (UTS), mampu melawan stigma tersebut. Meskipun ia sudah bermain game Free Fire sejak kelas dua Sekolah Menengah Atas (SMA), ia tetap mampu untuk menyempatkan belajar.

 “Ketika dahulu di SMA, saya selalu berusaha agar tetap bermain dan belajar. Saya biasanya bermain game selama 1-2 jam. Lalu, disambung dengan belajar di malam hari. Saya melakukannya itu setiap hari,” ucap Rizki.

“Alhamdulillah dengan sistem seperti itu saya memiliki nilai yang baik ketika duduk di bangku SMA. Hal tersebut membuat saya mendapatkan beasiswa bidik misi dari UTS yaitu bebas biaya kuliah selama empat tahun,” tambahnya.

Ia mampu menunjukkan bahwa game bukan menjadi penghalang untuk bisa berprestasi di bidang pendidikan. Bahkan, ia mampu berprestasi di hobinya tersebut dengan duduk di peringkat kedua turnamen Free Fire se-Sumbawa.

Meskipun ia sudah memiliki banyak prestasi di Free Fire, ia tetap bermimpi untuk bisa mewakili kampus di turnamen Liga Mahasiswa (LIMA). Sampai akhirnya, LIMA menyelenggarakan turnamen Free Fire di tahun ini dengan nama LIMA Esports 2021 with Kopi Caffino Free Fire.

Ia mengatakan, “Saya sangat senang, bangga, dan masih belum menyangka bisa membawa nama baik kampus di turnamen LIMA Esports 2021 with Kopi Caffino Free Fire. Saya akan berusaha  untuk bisa menjadi juara di turnamen ini,” katanya.

Rizki mampu memberikan bukti kepada kita bahwa game bukanlah penghalang untuk berprestasi di bidang akademik. Ia membuktikkan bahwa kemauan yang tinggi, niat, dan do’a adalah hal penting untuk meraih kesuksesan.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in LIMA Esports