Connect with us

The Alumni

Rivaldo: Tentukan Target, Cara Wujudkan Mimpi

Menentukan target pada setiap perjalanan hidup, dan berkomitmen untuk mencapai target tersebut dengan melakukan tindakan nyata merupakan langkah-langkah awal bagi Rivaldo Tandra Pangesthio, alumnus LIMA Basketball dari Universitas Pelita Harapan, untuk mewujudkan mimpi. Sejak SMP, pebasket asal Pontianak ini selalu membuat sasaran dalam setiap langkah yang ia jalani. Target yang ia ingin capai pada saat itu adalah memenangi medali emas untuk Indonesia. Cara Rivaldo agar sampai ke target besarnya tersebut adalah dengan menjadi juara Antar-SMP dan juara Kejurda.

Beranjak ke SMA, ia masih berkeinginan yang sama, yakni medali emas untuk Indonesia. Untuk itu, ia bergabung ke Timnas Basket Junior dan DBL All-Star pada 2012-2013. Menjadi juara Liga Mahasiswa ketika  bermain membela kampus UPH dan bergabung ke Timnas Basket Senior pada 2016 untuk mewakili Indonesia di Piala Dunia Basket 3×3 merupakan langkah demi langkah Rivaldo menuju tujuan membanggakan Indonesia.

Ia harus puas dengan hanya medali perak untuk Indonesia pada cabang basket 3×3 Putra di ajang Sea Games 2019.  Ia mengungkapkan, “Walaupun belum mencapai sasaran, hasil tersebut merupakan bagian dari proses. Akhirnya pada 2019, walaupun bukan emas, tapi saya semakin dekat dengan sasaran saya. Jadi, menurut saya, penting untuk menentukan sasaran.”

Rivaldo juga mengutarakan keinginannya mengikuti kompetisi LIMA karena ia ingin menjadi student athlete. “Jadi student athlete itu seru. Banyak tantangan serta privilese. Pelatih kami, Stephen L. Metcalfe, pernah bilang, ‘Kenapa dikatakan student athlete? Karena kami harus jadi student dulu baru jadi athlete.’ Namun, beliau mengatakan ingin kami melakukan keduanya seratus persen,” tuturnya.

Selama tiga musim beruntun, Rivaldo selalu meraih penghargaan individual sebagai MVP LIMA Basketball Nationals Season 3, 4, dan 5. Pada tahun terakhirnya, musim kelima, ia kembali mencatatkan prestasi untuk UPH.

Selama menjadi student athlete, Rivaldo merasa bahwa ia dituntut untuk bisa mengatur waktu dengan baik antara akademik dan basket. “Jadi, yang tidak bisa saya lupakan tuh, saya latihan jam 5 pagi, jam 4 sudah harus bangun dan siap-siap. Jam 5 kami ke lapangan untuk latihan sampai 6.45. Kami kembali lagi ke asrama, mandi, makan, lalu ke kelas. Kalau misalnya istirahat kami kurang, mungkin kami tidak bisa fokus di lapangan, apalagi di kelas. Jadi, manajemen waktu penting untuk student athlete.” kenang pebasket yang saat ini bergabung di Klub Satria Muda Pertamina ini.

Melanjutkan karier sebagai atlet basket profesional menjadi jalan yang Rivaldo pilih setelah lulus dari UPH pada 2018 lalu. Alasan Rivaldo memilih karier di dunia basket adalah karena ia merupakan pribadi yang senang berkompetisi. Ia juga ingin menepati janjinya kepada almarhum Hendry Bonardi atau biasa disapa Coach Bun, yang melatihnya di DBL. Ia mengatakan, “Mimpi almarhum Coach Bun, beliau ingin ada alumni sekolah beliau yang main di liga profesional. Sebelum meninggal, beliau pernah mengatakan kepada saya bahwa saya punya kans untuk bermain di liga profesional. Saya sudah berjanji. Saya menepati janji kepada beliau dan sudah sampai sini. Mengapa tidak? Saya bergabung di liga profesional kasta tertinggi di Indonesia yang bersaing dengan semua pemain terbaik di Indonesia.”

Hingga saat ini, Rivaldo pun masih berhubungan dengan junior-juniornya di UPH dan kerap memberikan motivasi, ia berpesan “Ingat, kuliah juga penting, jangan basket saja. Akan tetapi, bukan berarti basket tidak penting. Jadi, jalani keduanya dengan fokus seratus persen. Jangan cepat puas. Selalu sportif, dan ingat bahwa kalian diberkati bisa menjadi student athlete. Don’t take it for granted. Selalu lakukan yang terbaik.”

Untuk masa pandemi ini, ia juga berpesan, “Stay safe. Patuhi peraturan dari pemerintah. Kalau tidak perlu, jangan keluar rumah. Tetap produktif, berolahraga agar daya tahan tubuh kita kuat, tidak mudah terjangkit penyakit.” tutupnya.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in The Alumni