Rivaldo Tandra Pangesthio, salah satu alumni Universitas Pelita Harapan (UPH) yang juga jebolan student athlete Liga Mahasiswa Basket selama 3 season hingga 2017. Menurut Rivaldo, menjadi student athlete itu ada enak dan enggaknya. “Jadi student athlete itu lumayan sulit. Kita di UPH harus latihan jam 5 pagi, jadi jam 4 sudah harus siap-siap. Hingga nanti pukul 6:30 atau 45 itu baru selesai. Setelah itu belajar lagi dikelas. Jika istirahat kurang, yang pasti dilapangan gak fokus apalagi di kelas,” ujarnya.
Bukan cuma fisik aja yang terkuras, melainkan karena sering tanding sana-sini Rivaldo mengaku kesulitn dalam tugasnya menjadi mahasiswa. Ia mengaku sering ketinggalan mata kuliah saat di UPH, intinya bagi Rivaldo ialah manajemen waktunya harus lebih diperhatikan, karena menjadi student athlete itu harus lebih ekstra kerja keras. Tapi, enaknya student athlete yakni dapat beasiswa dan mudah bersosialisasi ke teman-teman mahasiswa dan dosen.
Walaupun menjadi student athlete itu gak mudah, Rivaldo tetap memprioritaskan pendidikan diatas segalanya. Padahal, tawaran bermain di Indonesia Basketball League (IBL) sudah datang sejak Sekolah Menengah Atas. Namun, Rivaldo tetap teguh pada pendirian. Pebasket asal Pontianak itu ingin lulus kuliahnya selesai sebelum terjun profesional.
“Sejak SMA itu sudah ikut 3×3, pelatihnya Coach Youbel (Sondakh). Waktu itu dia tanya mau ke Satria Muda tidak? Saya bilang mau kuliah dulu. Pas mau lulus ditanya lagi,” ujar Rivaldo. Setelah menyelesaikan pendidikan, baru Rivaldo bergabung dengan Satria Muda Pertamina Jakarta. Di musim perdananya, Rivaldo langsung masuk dalam nominasi Rookie of the Year IBL Pertamax 2020.
Rivaldo yang juga pernah membela Indonesia pada ajang 3×3 World Cup 2017 di Nantes, Prancis. Menjelaskan, bahwa ada niatan kuliah Magister dengan mengambil jurusan Bisnis. Namun, ia akan menunggu hingga musim pertamanya di Satria Muda selesai, dan akan melanjutkan S2 pada musim kedua di Satria Muda. Rivaldo ingin menyusul seniornya di Satria Muda yang juga memiliki jenjang pendidikan hingga S2 seperti Laurentius Oey, Christian Gunawan, Christian Ronaldo Sitepu, dan Audy Bastyo.