Richard Arbed Andersen merupakan student athlete Universitas Surabaya yang memiliki kemampuan bermain sepakbola dan futsal. Pada musim keduanya di LIMA Futsal, ia berhasil mempersembahkan gelar untuk Ubaya di LIMA Futsal: McDonald’s East Java Conference Season 7 dan mengantarkan Ubaya ke LIMA Futsal Nationals Season 7.
Pemain yang berposisi sebagai flank di tim putra Universitas Surabaya ini mengakui bahwa ia bermain futsal sejak kecil. Akan tetapi, ia baru mengikuti tim futsal pada saat berkuliah di Universitas Surabaya. Sebelumnya ia bermain sepakbola.
“Musim ini merupakan musim kedua saya di LIMA Futsal. LIMA merupakan acara paling bergengsi untuk tingkat Universitas di Indonesia sehingga hal tersebut yang membuat saya tertarik untuk menjadi bagian dari tim futsal Ubaya.”
“Awalnya, saya mengalami kesulitan karena perbedaan teknik dan cara bermain antara sepakbola dengan futsal. Akan tetapi, saya dibantu oleh para senior di tim futsal Ubaya sehingga saya mendapatkan banyak pembelajaran dari mereka,” tambahnya.
Pemain bernomor punggung 4 tersebut tidak memiliki kesulitan dalam menyeimbangkan kegiatan akademik maupun non-akademik. Ia juga mendapat dukungan penuh dari orang tua nya dan belum pernah mendapatkan cedera hingga saat ini.
“Menurut saya, itu semua bergantung dari pribadi masing-masing. Saya bersyukur orang tua mendukung penuh saya dalam olahraga dan saya tidak pernah bermasalah untuk akademik maupun non-akademik karena jadwal kuliah dan latihan tidak pernah bertabrakan. Namun, saya kesulitan untuk membagi waktu latihan sepakbola dan futsal.”
Student athlete Ubaya tersebut rela meninggalkan sepakbola demi akademik. Ia mengaku bahwa akademik sangatlah penting untuk masa depannya. Ia ingin berfokus untuk menyelesaikan masa studinya di Universitas Surabaya agar cepat lulus dan bekerja.
“Musim ini, saya telah berhenti bermain sepak bola. Sebelumnya, saya bermain untuk tim Semeru FC dan terpanggil untuk PON Jawa Timur. Akan tetapi, saya merelakan kedua hal tersebut dan lebih berfokus kepada akademik. Saya ingin cepat lulus dan bekerja.”
Menurutnya, LIMA merupakan ajang yang sangat baik bagi para student athlete yang ingin meningkatkan kemampuan diri mereka dalam bidang olahraga. LIMA juga dapat menjadi wadah bagi mahasiswa menyalurkan minat dan hobi mereka di bidang olahraga.
“LIMA merupakan ajang yang sangat bagus bagi para mahasiswa. Mereka dapat menyalurkan minat dan bakat mereka dalam bidang olahraga serta membanggakan nama baik kampus di kancah olahraga. Dengan mengikut ajang ini, saya dapat menambah jam terbang saya dalam futsal, bermain melawan pemain-pemain yang profesional dari berbagai daerah, dan mengukur kemampuan diri saya.”
“Sebagai student athlete Universitas Surabaya, saya sangat bangga dapat menjadi bagian dari tim dan membanggakan nama baik kampus di LIMA Futsal. Saya sangat senang dapat memberikan gelar juara kepada Universitas Surabaya. Dapat bermain untuk Universitas sendiri merupakan kebanggaan bagi saya. Tidak semua orang mendapatkan kesempatan tersebut,” ucapnya.
