Malang – Sebelum LIMA Futsal Nationals Season 7 berlangsung, Liga Mahasiswa (LIMA) telah merampungkan kegiatan referee refreshment di Sport Center UIN Maulana Malik Ibrahim (UIN Mailiki), Malang, pada Selasa (26/11). Referee assessor dan beberapa wasit yang hadir pun mengutarakan manfaat kegiatan ini.
Referee refreshment bertujuan untuk memberikan penyegaran kepada para wasit yang akan bertugas di LIMA Futsal Nationals Season 7. Kegiatan ini juga diharapkan dapat membantu mereka untuk mengingat kembali peraturan-peraturan yang berlaku. Tak hanya teori, referee refreshment kali ini dilakukan dengan praktik langsung di lapangan.
Pada kegiatan ini, para wasit yang hadir diberikan simulasi setiap kejadian yang sering terjadi saat pertandingan, seperti foul, second penalty, dan lain-lain. Pergerakan wasit, peraturan yang berkaitan dengan pasal, komunikasi antarwasit dan pengawas pertandingan juga dibahas pada pertemuan ini.
Tita Rosita, salah satu wasit yang hadir dan akan bertugas di LIMA Futsal Nationals Season 7 nanti, menyatakan rasa syukurnya bisa berpartisipasi di kegiatan ini. Ia mengatakan, “Saya bersyukur bisa ada di sini dan ikut refreshment ini. Sebelum memimpin pertandingan, kami memang harus tahu kondisi lapangan. Kami perlu memiliki pengetahuan mengenai peraturan-peraturan yang berlaku. Setelah menghadiri refreshment ini, saya jadi tahu apa yang harus dilakukan saat memimpin nanti. Secara teori, kami hanya bisa menerka. Akan tetapi dengan praktik seperti ini, kami jadi tahu bagaimana keadaan di lapangan. Refreshment seperti ini membuat para wasit yang akan bertugas lebih siap sebelum bertugas.”
Wasit lain, Sihar Parulian Pasaribu, juga berkata, “Kegiatan ini sangat bagus karena kami mempelajari semua tugas wasit. Saat memimpin pertandingan, kami bisa ingat kembali karena para wasit sering lupa tentang sesuatu. Dengan adanya praktik seperti ini, kami jadi bisa menangkap materi lebih cepat. Refreshment ini juga membuktikan bahwa LIMA menata semua yang berkecimpung di kompetisi dengan baik, seperti wasit, student athlete, dan lain-lain. Jadi, semuanya sesuai dengan peraturan yang ada.”
Tak hanya untuk menyegarkan kembali ingatan mengenai peraturan, Ahmad Yamin, mengaku bahwa refreshment ini bermanfaat sebagai jembatan untuk para wasit agar menjadi lebih baik lagi. Ahmad berkata, “Saya bersyukur dan berterima kasih kepada LIMA karena telah memberikan kesempatan kepada saya untuk menjadi wasit di sini. Pengalaman ini juga bisa membuat saya lebih baik lagi pada masa depan hingga bisa menjadi wasit profesional. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami. Kami dari berbagai macam daerah dan tidak tahu seperti apa peraturan yang lama dan baru. Refreshment ini membantu kami untuk menyamakan persepsi. Ketegasan dalam memberi keputusan, sinyal, fisik, dan pengetahuan juga kami dapatkan lewat refreshment ini.”
Referee assessor, Ikhwan Budi Laksono, juga mengutarakan pentingnya kegiatan ini. “Refreshment ini bermanfaat agar mereka dapat mengenal satu sama lain dan menyamakan persepsi agar tidak mengubah peraturan yang ada. Di Nationals ini, kami hanya memberikan materi praktik karena para wasit telah menjalani beberapa pertandingan di regional. Melalui kegiatan ini, kami segarkan kembali ingatan mereka,” ujarnya.
“Saya sangat mengapresiasi LIMA karena telah mengadakan kegiatan ini. Dengan refreshment ini, wasit jadi tahu apa yang harus mereka lakukan nanti karena mereka sudah tahu bagaimana kondisi lapangan. Semoga kompetisi ini dapat menjadi jembatan untuk mereka menuju ke liga pro karena ini merupakan awal bagi masa depan mereka sebelum menjadi wasit pro,” tutup Ikhwan.
Tak hanya untuk LIMA Futsal Nationals Season 7, program ini diharapkan dapat mengembangkan para wasit futsal di Indonesia, sehingga mereka nantinya dapat memimpin kejuaraan nasional atau bahkan internasional. Jadi, kehadiran LIMA tidak hanya untuk kompetisi. Para student athlete, atau kampus juga diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk futsal Indonesia.
