Putri Perbanas Institute dan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) bertanding di perebutan peringkat ketiga LIMA Basketball: Air Mineral Prim-A Greater Jakarta Conference (GJC) Season 7. Penampilan gemilang di kuarter kedua menjadi kunci keberhasilan UNJ meraih trofi peringkat ketiga setelah laga pada Rabu (31/7) di Sports Hall Center Universitas Pelita Harapan (UPH) ini.
Perbanas mampu unggul 8-6 atas UNJ saat kuarter pertama. Akan tetapi, keunggulan Perbanas tidak bertahan lama. Perbanas gagal menambah perolehan angka mereka di kuarter kedua. Pertahanan kukuh bukan hanya keunggulan UNJ di kuarter kedua ini. Mereka dapat melesat dengan tambahan 14 poin di sepuluh menit kedua ini. UNJ unggul dengan skor 20-8 saat halftime.
Memasuki kuarter ketiga, Perbanas terlihat menggeliat. Mereka mencatat 11 angka di kuarter ini. Akan tetapi, UNJ masih bisa memanfaatkan keunggulan jauh di paruh pertama pertandingan ini. Kuarter ini ditutup dengan keunggulan UNJ di kedudukan 26-19.
Di lima menit pertama kuarter penutup, Perbanas bisa memperkecil ketertinggalan menjadi enam poin (32-24). Tensi pertandingan meningkat mendekati akhir pertandingan. Perbanas masih bisa memangkas defisit, tetapi UNJ tak terkejar. Duel berakhir dengan keunggulan UNJ di kedudukan 39-34 atas Perbanas. UNJ menempati peringkat ketiga musim ini.
“Saya ingin mengucapkan selamat untuk tim saya. Kami berusaha keras mengejar target. Tahun lalu kami menempati peringkat keempat. Kami sudah menargetkan kedudukan ini sehingga fokus kami adalah bagaimana agar UNJ bisa naik ke peringkat ketiga. Perjuangan kami sudah sangat keras di laga tadi. Saya bangga sekali dengan anak-anak saya,” kata Intan Karina, pelatih putri UNJ.
Putri UEU Taklukkan Tuan Rumah
Putri Universitas Esa Unggul (UEU) dan Universitas Pelita Harapan (UPH) bertanding di laga puncak LIMA Basketball: Air Mineral Prim-A Greater Jakarta Conference (GJC) Season 7 pada Rabu (31/7). UEU memperlihatkan kapasitas mereka untuk menaklukkan tuan rumah.
Dengan niat membalas kekalahan di final LIMA Basketball GJC musim silam di tempat yang sama, Sports Center UPH, UEU mencoba memegang kendali permainan sejak tip-off laga di. Sempat menahan perolehan poin tuan rumah selama empat menit pertama, UEU unggul 8-3 di lima menit pertama.
UPH tampil lebih tajam di lima menit kedua kuarter pertama ini. Namun, UEU masih bisa menjaga keunggulan. Kuarter pertama berakhir dengan skor 12-9 untuk UEU. Student-athlete UEU, Jane Charissa Adelaide Purwandoyo, menjadi motor timnya di kuarter pembuka ini dengan torehan enam poin.
Pertarungan mengetat di sepuluh menit kedua. Kedua tim bergantian mengambil momentum.
UEU melesat di bagian pertama kuarter kedua dengan tambahan sembilan angka. Selain produktivitas tinggi, UEU juga menunjukkan pertahanan kuat. UPH tak bisa mencetak poin selama enam menit. Akan tetapi, UPH melejit di empat menit terakhir kuarter kedua ini. Selain menahan perolehan UEU menjadi empat poin saja, UPH mengukir 12 poin. UEU masih unggul 25-21 saat turun minum antarparuh pertandingan menarik ini.
Tempo pertarungan segera tinggi memasuki paruh kedua laga puncak ini. UPH mampu meneruskan momentum dari kuarter sebelumnya untuk mengimbangi UEU. Kedudukan 34-34 di lima menit pertama kuarter ketiga membuat tensi duel meningkat. Namun, UEU bisa kembali memperlihatkan kelebihan mereka dalam serangan dan pertahanan. Juara bertahan LIMA Basketball Nationals ini kembali mengambil alih perolehan skor. UEU memimpin 46-38 sebelum memasuki kuarter penutup.
UEU tak menurunkan tekanan di kuarter keempat. The Eagles, julukan UPH, bisa memangkas jarak ketertinggalan mereka menjadi tujuh angka (47-54) di lima menit pertama kuarter pamungkas ini. Akan tetapi, UEU menyodorkan bukti ketangguhan mereka untuk mempertahankan keunggulan. The Swans, julukan UEU, menjadi yang terbaik di region Jakarta Raya dengan kemenangan 63-53.
Student-athlete UEU, Tiara Aulia Denaya, menjadi pemain terproduktif dengan 18 poin. Dari UPH, Leonita Angela membukukan 15 poin.
Ketajaman di bawah keranjang menjadi keunggulan UEU di partai puncak ini. Mereka menorehkan 36 point in the paint, berbanding 18 poin yang dihasilkan UPH. UEU tercatat juga mengambil keuntungan dari kesalahan lawan. UEU menghasilkan 16 point from turnover, sementara UPH hanya tujuh poin.
Melihat hasil duel malam ini, Andi Oktafiyanto, asisten pelatih putri UEU, mengatakan, “permainan yang sekarang, anak-anak lebih semnangat dari pada tahun lalu. Jadi, lebih terpacu untuk mengalahkan tuan rumah di kandangnya sendiri. Yang pasti, melihat nasional nanti akan lebih berat lagi. Karena goalnya bukan di sni, tapi kami i di nasioal. UPH juga bagus dari segi pertahanannya. Tapi mereka tidak memiliki pada apa yang kami miliki. Dan itu rahasia,” ucap pelatih UEU.