Universitas Negeri Malang (UM) menghentikan perlawanan Universitas Kristen Petra di hari pertama LIMA Basketball: McDonald’s East Java Conference (EJC) 2018, Senin (30/7). Dalam laga yang digelar di GOR Universitas Airlangga (Unair) itu, UM mengalahkan Petra dengan skor 56-33.
Paruh waktu pertama menjadi tidak produktif bagi kedua tim, terlebih untuk Petra. Tim asuhan Raymond Arif Tabrani itu hanya berhasil mencetak sembilan poin dalam dua kuarter. Lawannya, UM, mampu menunjukkan kelebihannya. Tim berkostum putih itu lebih unggul dengan koleksi 17 poinnya hingga akhir kuarter kedua. UM memimpin sementara dengan skor 17-9 hingga akhir paruh pertama.
Minimnya perolehan poin UM membuat Juni Adi Cahyanto, pelatih kepala, kembali menyusun strategi. Alhasil, anak-anak asal Malang itu berhasil melesat dengan tambahan 25 poin di kuarter ketiga. Petra juga memanas. Meski 14 poin tambahan berhasil masuk ke dalam koleksi Petra, namun hasil itu tak juga mampu menyalip lawannya. UM masih memimpin dengan skor sementara 42-23 di akhir kuarter ketiga.
Di kuarter keempat, UM mengunci kemenangannya. Meredam perlawanan Petra dengan skor akhir 56-33, UM berhasil mendapatkan poin penuh pertamanya.
“Lawan kami cukup berat. Anak-anak terlihat masih demam panggung di awal pertandingan. Setelah istirahat, saya menekankan aturan permainan kepada anak-anak. Saya juga mengatakan kepada mereka untuk bertanggung jawab dalam bermain,” kata Juni Adi, pelatih UM.
Ubaya Menang Mudah
Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Surabaya harus menghentikan langkahnya di kuarter kedua saat berhadapan dengan Universitas Surabaya (Ubaya), Senin (30/7). Atas kekalahan walk over (WO) UPN Veteran, Ubaya mendapat poin penuh dengan mudah.
Keputusan WO tersebut terpaksa dilakukan karena ketentuan kostum UPN Veteran tak terpenuhi. Alhasil, UPN Veteran hanya mampu bermain dalam dua kuarter, dan berakhir dengan skor 30-11. Tak jauh berbeda dengan skor itu, Ubaya mendapat kemenangan 20-0 untuk walk over UPN Veteran.
“Saya sangat menyayangkan announcer ketika memutuskan kami kalah WO. Harapan saya tadi sebenarnya kami masih bermain hingga kuarter akhir agar anak-anak tetap bertarung. Fokus kami adalah ingin belajar dari pertandingan melawan Ubaya ini,” ungkap pelatih UPN.