Ketika kalian berada di dunia perkuliahan ataupun kerja, tidak mungkin rasanya jika kita tidak pernah mendengar kata ‘deadline’ atau yang dalam bahasa Indonesianya adalah tenggat waktu. Deadline sendiri adalah sebuah istilah di mana tugas yang diberikan kepada kalian memiliki batasan waktu. Dari kata deadline sendiri, muncullah sebuah istilah baru yaitu ‘deadliner’, yakni seorang yang senang untuk mengerjakan pekerjaannya dekat atau mepet dengan waktu deadline.
Seorang deadliner biasanya akan memegang teguh alasan mengapa mereka menjadi seperti itu. Alasan yang keluar dari mulut mereka biasanya lebih produktif, kreatif, dan fokus ketika bekerja di bawah tekanan. Hal tersebut yang menjadikan seorang deadliner ketagihan dengan sistem bekerja seperti itu dan itu juga menjadi salah satu alasan mahasiswa senang mepet mengerjakan tugasnya.
Di dunia perkuliahan, istilah deadliner memiliki penamaan yang berbeda, yakni sistem kebut semalam (SKS). Sistem ini tentu menjadi andalan banyak mahasiswa dalam mengerjakan tugas ataupun belajar untuk ujian.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Harvard Bussiness School, membuktikkan bahwa beberapa orang akan menujukkan performa terbaik mereka ketika bekerja di bawah tekanan. Seorang deadliner akan menjadi sangat fokus dalam menghadapi sebuah masalah atau bekerja. Bahkan, mereka tidak memedulikan masalah lain yang berhubungan dengan badannya seperti makan, minum, dan lain-lain. Hal tersebut menjadikan seorang deadliner juga memiliki efek samping yang buruk.
Deadliner akan memicu adrenalin kepada tubuh sehingga dapat memacu kecepatan bekerja tubuh kita. Peningkatan adrenalin inilah yang membuat kebanyakan orang merasa lebih produktif ketika mepet waktunya. Namun, hal tersebut memunculkan dampak buruk terhadap seorang deadliner.
Seorang deadliner tentunya akan merusak tubuh mereka dan menimbulkan berbagai macam penyakit. Hormon adrenalin yang muncul dari seorang deadliner tentu memiliki efek samping yang buruk seperti menggangu sistem digesti. Selain itu, deadliner juga lebih rentan dengan penyakit diabetes karena mereka pasti menyiapkan makanan ringan dan minuman yang membuat kalian terpacu yang akhirnya membuat badan kalian rusak.
Selain merusak tubuh, deadliner juga berbahaya bagi fungsi otak. Menjadi seorang deadliner tentu dianggap baik bagi sebagian orang karena mereka memiliki pikiran yang positif. Namun, pikiran positif tersebut akan berdampak negatif di kemudian hari. Tentunya, dampak tersebut perlahan-lahan akan merusak tubuh kita dan mempengaruhi kinerja fungsi otak kita.
Agar kalian terhindar dari berbagai macam dampak negatif tersebut, ubahlah sistem kerja kalian. Jangan pernah untuk menunda pekerjaanmu dan bekerjalah sesuai dengan kemampuan tubuh kita. Pada akhirnya, yang merasakan akibatnya adalah kita sendiri. Jadi, sebelum semuanya terjadi, kita lah yang harus bisa menjaganya.