Kamu yang sudah di bangku perkuliahan, pasti pernah merasakan Ospek saat pertama kali masuk kampus. Di beberaapa perguruan tinggi Indonesia, Ospek dikenal dengan senioritas dan perpeloncoan.
Masa orientasi dilakukan bukan saat ingin masuk kuliah saja, saat masuk sekolah SMP dan SMA juga ada yang namanya Masa Orientasi Siswa (MOS). Sebenarnya tujuan MOS dan Ospek itu sama saja, sama-sama untuk mengenalkan lingkungan, budaya, serta sistem yang ada di kampus atau sekolah yang bersangkutan.
Sebenarnya, Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (Ospek) sebagai salah satu cara untuk menyambut para mahasiswa baru. Karena adanya pandemi yang terus melanda negeri ini, segala kegiatan di kampus atau sekolah terpaksa dilakukan secara daring.
Polemik mengenai segala kegiatan diadakan melalui daring menimbulkan segala kelebihan dan kekurangan. Apalagi, kegiatan Ospek yang mengharuskan pengenalan di lingkungan kampus, terpaksa dilakukan secara daring yang mengharuskan hanya menatap layar PC atau laptop. Berikut kelebihan dan kekurangan Ospek yang dilakukan secara daring.
Kelebihan Ospek Daring
- Adaptif
Ospek daring menjadi suatu pembuktian bahwa mahasiswa siap dalam menyikapi perubahan. Dengan perubahan karena adanya pandemi, mahasiswa dilatih lebih adaptif di situasi apapun. Hal ini di buktikan bahwa mahasiswa mampu melakukan Ospek dan segala kegiatan kampus dilakukan secara daring atau tanpa tatap muka secara langsung. Kegiatan Ospek yang selama ini diadakan secara langsung, kini harus dilakukan secara daring dengan metode serta kegiatan yang lebih kreatif dan inovatif pastinya.
- Menekan biaya ongkos
Bukan hanya Ospek saja, saat perkuliahan berjalan dan kegiatannya masih dengan daring dirasa sangat menekan ongkos biaya berpergian dan uang jajan tentunya. Yang biasanya kamu sehari menghabiskan ongkos untuk ongkos dan jajan keperluan pribadi kamu, kini kamu hanya bisa menggunakan uang untuk paket data dan jajan seperlunya, bahkan kalau ingin lebih irit lagi kamu bisa memasak dirumah segala makanan yang kamu ingin.
- Keluar dari zona nyaman
Kondisi pandemi memaksa kamu untuk lebih menyesuaikan diri, dan membuat jiwa kreatif yang ada pada dirimu muncul. Bertahun-tahun, Ospek dilakukan dengan format yang sama, dan dengan kasus yang sama tiap tahunnya. Kini, dibutuhkan perbedaan yang signifikan, yang bisa dilakukan walau dari jarak jauh dan mengharuskan melakukan kegiatan dari rumah. Penyajian dan kontennya pun pasti berbeda, butuh memutar otak untuk mengatasi kegiatan yang semula dari tatap muka menjadi virtual.
Kekurangan Ospek Daring
- Kurangnya antusiasme mahasiswa
Saat Ospek yang diadakan melalui daring, antusias mahasiswa baru yang mengikuti Ospek daring sangat turun drastis. Hal ini terjadi mungkin mahasiswa menganggap tidak begitu penting, toh tidak ikut Ospek gak ada pengaruhnya juga sama perkuliahan nantinya.
Kampus juga mengadakan perkuliahan nantinya dengan daring juga, jadi ikut serta Ospek daring hanya akan menjadi hal yang buang-buang waktu dan sia-sia. Ini merupakan tantangan bagi panitia Ospek agar membuat Ospek daring lebih menarik, agar antusias dan minat mahasiswa baru untuk lebih mengenal kampusnya.
- Akses internet yang kurang merata
Pemerataan akses jaringan internet menjadi masalah besar. Sudah seharusnya panitia Ospek daring mengantisipasinya dengan menganalisis kebutuhan dan ketersebaran para mahasiswa baru yang akan melakkan Ospek daring.
Dengan mengetahiu penyebaran mahasiswa baru, panitia dan universitas bisa memberikan perlakuan serta bantuan yang tepat bagi yang membutuhkan. Ditambah juga perlunya melakukan pengawasan kualitas terkait dengan IT, server, dan situs web kepada tim ahli. Sistem yang baik diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas Ospek daring.
- Penggunaan kuota internet yang besar
Penggunaan kuota yang besar menyebabkan durasi pelaksanaan ospek daring lebih singkat dibanding ospek tatap muka. Bagaimana Ospek daring yang dilakukan bisa lebih efektif dan bisa dipahami oleh teman-teman mahasiswa baru.
Jangan sampai terlalu lama untuk menyampaikan pesan dan maksud diadakan tujuan Ospek daring ini, karena bisa membuat bosan dan pastinya memakan kuata internet yang besar jika terlalu lama. Pada intinya, pengenalan nilai-nilai kampus harus tetap jadi prioritas.