Connect with us

I am a Student Athlete

Nurdin: Percaya dengan Proses

Semua orang memiliki keinginan atau cita-cita di dalam cerita kehidupan masing-masing. Namun, hal tersebut tidak bisa terjadi jika tidak melewati suatu proses. Student athlete dari Universitas Kristen Indonesia (UKI) Jakarta, Nurdin, adalah seseorang yang percaya dengan proses.

Nurdin adalah student athlete yang bermain untuk tim sepak bola UKI. Ia dan timnya memulai debutnya di LIMA Football Season 7. Pada musim debutnya, ia mampu memberikan gelar kepada kampus tercintanya. Tim sepak bola UKI berhasil menjadi juara LIMA Football: Air Mineral Prim-A Greater Jakarta Conference Season 7 dan peringkat ketiga di LIMA Football Nationals Season 7.

Meskipun berhasil menjadi juara di musim perdananya, Nurdin mengatakan bahwa pengalaman yang tidak ia bisa lupakan justru bukan saat ia mengangkat sebuah piala. Pengalaman terbaiknya adalah di pertandingan perdananya berseragam UKI di LIMA Football: Air Mineral Prim-A Greater Jakarta Conference Season 7.

“Pengalaman yang tidak bisa saya lupakan selama bermain untuk UKI di LIMA Football Season 7 adalah ketika pertandingan perdana tim sepak bola UKI di LIMA Football: Air Mineral Prim-A Greater Jakarta Conference Season 7 melawan Universitas Pelita Harapan (UPH),” katanya.

“Kala itu, kami tertinggal tiga gol terlebih dahulu dari UPH di babak pertama. Pelatih memberikan saya kesempatan untuk bermain di babak kedua. Alhasil, permainan kami menjadi lebih teratur dari seluruh lini tim dan saya memberikan gol dari tendangan bebas yang jaraknya lumayan jauh. Saya tidak akan melupakan hal itu,” tambahnya.

Pemain yang berasal dari Bogor ini mempunyai mimpi untuk bisa menjadi atlet sepak bola atau futsal profesional. Ia berusaha untuk mengejar cita-citanya tersebut demi membantu perekonomian keluarga, terutama sang Ibu yang menjadi penjual nasi uduk.

Meskipun bercita-cita menjadi atlet profesional, ia tidak mengesampingkan pendidikan. Pendidikan adalah nomor satu bagi dirinya. Menurutnya, salah satu syarat untuk bisa menjadi atlet profesional adalah berpendidikan.

“Saya  mempunyai cita-cita untuk bisa menjadi atlet sepak bola atau futsal profesional agar dapat membantu perekonomian keluarga terutama Ibu saya. Setelah menjadi atlete profesional, saya ingin sekali bisa memberangkatkan Ibu dan kedua kakak saya pergi ke Tanah Suci.,” ucapnya.

“Atlet profesional adalah seseorang yang tidak hanya pintar dalam olahraga, tetapi juga otak. Menurut saya, percuma pandai dalam mengolah kulit bundar di lapangan tetapi tidak pintar dalam akademi. Saya ingin menjadi atlet profesional yang berpendidikan karena tidak selamanya kita berada di dunia olahraga,” tambahnya.

Student athlete jurusan Manajemen tersebut telah melalui berbagai proses untuk bisa membahagiakan orang tua dan menggapai cita-citanya. Tidak hanya berkuliah dan latihan sepak bola, Nurdin juga mempunyai pekerjaan, yakni menjadi tukang cuci mobil di sebuah rumah.

Meskipun hanya menjadi tukang cuci mobil untuk bisa mencukupi kehidupannya, Nurdin tidak merasa malu. Menurutnya, semua hal yang ia lakukan adalah sebuah proses. Ia tidak bisa akan menjadi seseorang yang sukses jika tidak percaya dengan proses.

“Saya menjadi tukang cuci mobil sudah hampir empat tahun. Saya tidak merasa malu akan hal itu karena kita tidak akan menjadi berkembang kalau hanya memikirkan rasa malu dan ego kita,” ungkapnya.

“Semua hal yang saya jalani adalah proses. Saya adalah pribadi yang percaya akan proses. Dengan proses, saya akan menjadi orang yang sukses dan bisa membahagiakan Ibu dan almarhum Bapak,” tutupnya.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in I am a Student Athlete