Connect with us

News

Nadhira, Student Speaker Wisuda Harvard Asal Indonesia

Sumber : instagram.com/nadhiraafifa

Nadhira Nuraini Afifa telah membawa kebanggaan untuk Indonesia setelah terpilih menjadi commencement student speaker dalam wisuda daring Universitas Harvard pada 2020. Mahasiswi program magister fakultas Kesehatan Masyarakat ini mengaku bahwa wisuda tidak harus dimaknai dengan selebrasi dan pesta.

Nadhira telah menyelesaikan pendidikan S2 di Departement of Global Health and Population, dengan konsentrasi Nutrisi. Dalam kanal Youtube pribadinya, ia mengungkapkan perasaan gembira dan bangga bisa berpidato. Sarjana S1 Kedokteran Universitas Indonesia ini juga menceritakan bagaimana bisa terpilih menjadi commencement speaker.

“Jujur, sebagai orang Indonesia dan Muslim yang merupakan kaum minoritas di AS, ini merupakan suatu kesempatan yang berharga dan membanggakan, serta kejutan yang luar biasa untuk mengakhiri kuliah saya di Harvard,” ungkapnnya.

Ia juga mengaku bahwa alasan dirinya menjadi student speaker bukan karena IPK (Indeks Prestasi Kumulatif). Ia terpilih lewat seleksi yang diadakan oleh Universitas Harvard sendiri. Jadi, semua mahasiswa/i yang akan diwisuda memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi student speaker. Setelah melewati berbagai seleksi, akhirnya Nadhira berhasil terpilih dan mendapat kesempatan berpidato di wisuda daring Harvard 2020.

Dalam pidatonya, ia mengungkapkan beberapa pengalamannya saat berkuliah Negeri Paman Sam tersebut. Nadhira juga menyinggung tentang pandemi Coronavirus Disease (Covid-19) yang menjadi permasalahan dunia saat ini.

“Pada masa krisis ini, kita menyadari bahwa, tidak peduli betapa istimewanya atau dari mana pun berasal, kita dihadapkan pada risiko yang sama. Hanya dengan saling membantu kita akan bertahan. Untuk sesaat, umat manusia dipersatukan melalui upaya kesehatan masyarakat meskipun ada perbedaan etnis, kebangsaan, atau spiritualitas,” ucapnya pada pidato wisuda 2020 itu.

Dikutip dari dw.com, meski harus menjalani wisuda yang berbeda seperti biasanya, ditambah ia sudah merencanakan kehadiran orang tuanya, Nadhira juga menyadari bahwa wisuda hanya menjadi momentum sementara yang tidak selalu harus dimaknai dengan selebrasi dan pesta. Nadhira mengatakan, “Yang penting adalah selesainya perjalanan dan apa yang bisa saya lakukan setelah wisuda.”

Sebagai human development agent, Liga Mahasiswa turut merasa bangga terhadap pencapaian mahasiswi Indonesia ini. LIMA berharap nantinya akan semakin banyak mahasiswa dan mahasiswi Indonesia yang mampu mengharumkan bangsa dan negara, baik secara akademik maupun di bidang lainnya.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in News