Tak kalah seru dengan kategori beregu, kategori perseorangan yang mempertandingkan nomor tunggal putri, tunggal putra dan ganda campuran juga meriuhkan GOR Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) pada hari terakhir LIMA Badminton Nationals 2018, Selasa (8/5). Partai final menjadi penutup perhelatan akbar ini.
Nomor tunggal putri menjadi seru. Pasalnya, dua wakil dari Universitas Trisakti (Usakti), Marsa Indah Salsabila dan Ghaida Nurul Ghaniyu, gagal mendapat tiket ke final.
Langkah Marsa Indah terhenti usai kalah dari satu-satunya wakil Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya di semifinal, dengan skor 21-17, 13-21 dan 11-10.
Sementara itu, Ghaida juga tak mampu melaju ke final karena dikalahkan oleh Made Deya, Universitas Bina Nusantara (Binus) di semifinal dengan skor 16-21, 21-17 dan 3-11. Dua wakil terbaik Usakti tersebut harus melanjutkan perjuangannya di laga perebutan peringkat ketiga.
Di final, tunggal unggulan kedua dari Binus, Made Deya, berhasil menekuk wakil debutan dari UINSA, Zhinatul Widad dengan skor 21-14, 21-11.
“Saya bangga, karena ini pertama kalinya saya da UINSA di LIM, dan di tunggal putri, saya bisa langsung masuk final. Kuncinya yaitu saya yakin sama diri sendiri. Persiapannya juga sudah sejak lama, saat libur semester satu. Senang bisa main langsung dengan Made Deya, yang bisa dibilang pemain pro. Meskipun saya kalah, tapi saya senang bisa lawan Made,” kata Zhinatul.
Di laga perebutan peringkat ketiga, dua tunggal putri Usakti saling berebut posisi. Ghaida Nurul langsung menundukkan rekan satu kampusnya, Marsa Indah, dalam dua gim sekaligus, 21-13 dan 21-5. Ghaida pun finis di peringkat ketiga kategori perseorangan tunggal putri LIMA Badminton Nationals 2018.