Untuk menemani waktu luang kamu di rumah, nonton film merupakan pilihan yang tepat. Apalagi, disaat pandemi yang tak kunjung usai ini. Bagi mahasiswa juga diterapkannya belajar dari rumah, pasti membuat kamu yang biasanya diharuskan datang ke kampus kini hanya bisa belajar secara virtual.
Apalagi film yang ditonton bertemakan olahraga, pasti akan lebih memiliki sensasi. Karena biasanya, film yang mengangkat tema olahraga juga disuguhkan dengan kisah yang menginspirasi di dalamnya. Dan, suka duka perjuangan pada tokoh utama sangat menarik untuk ditonton.
Film olahraga di Indonesia seperti tidak ada matinya, bagaimana film-film Indonesia mampu terus bersaing dan konsisten untuk melahirkan film-film yang bagus. Salah satunya adalah film bertemakan olahraga, Indonesia banyak melahirkan film dengan bertemakan olahraga. Mulai dari sepakbola, basket, badminton, dan masih banyak lagi.
Berikut film-film bertemakan olahraga yang bisa kamu jadikan daftar tontonan kamu.
- KING (2009)
Film yang pertama kali rilis pada 25 Juni 2009 ini, mengisahkan perjuangan dan perjalanan panjang seorang anak bernama Guntur dalam meraih cita-citanya menjadi seorang juara badminton,seperti idola dia dan ayahnya, Liem Swie King.
Film ini juga menceritakan hubungan antara ayah dengan anak dan sahabat Guntur. Cerita film KING sebagian besar terinsipirasi dari kisah hidup dan semangat perjuangan Liem Swie King, hingga mampu menjadi pahlawan bulutangkis kebanggaan Indonesia.
- Cahaya dari Timur: Beta Maluku (2014)
Film yang bertemakan sepakbola ini rilis di Tanah Air pada 19 Juni 2014, berhasil memenangkan penghargaan untuk kategori Film Terbaik dan Pemeran Utama Pria Terbaik dalam ajang Festival Film Indonesia (FFI).
Film ini dikisahkan oleh Sani Tawainella (Chicco Jericho), mantan pemain Tim Nasional U-15 Indonesia di Piala Pelajar Asia tahun 1996 yang gagal menjadi pemain professional. Dia ingin menyelamatkan anak-anak di kampungnya dari konflik agama yang terjadi di Ambon melalui sepakbola.
- 3 Srikandi (2016)
Film 3 Srikandi menceritakan kisah Nurfitriyana, Lilies Handayani, dan Kusuma Wardhani, atlet pemanah perempuan Indonesia pertama yang memenangkan medali di ajang Olimpiade. Mereka bertiga meraih medali perak untuk panahan beregu di Olimpiade Seoul 1988.
Ketiga atlet itu diperankan oleh Bunga Citra Lestari, Chelsea Islan, dan Tara Basro. Film ini juga mampu membangkitkan rasa nasionalisme publik Indonesia yang pesimistis terhadap perkembangan dunia olahraga Tanah Air.
- Surau dan Silek (2017)
Surau dan Silek berkisah tentang tiga anak laki-laki, Adil (Muhammad Razi), Kurip (Bintang Khairafi), dan Dayat (Bima Jousant), yang baru saja ditinggal pelatih silat mereka, Rustam (Gilang Dirga), beberapa bulan sebelum ketiganya mengikuti sebuah kejuaraan. Beruntung, melalui perantaraan teman sekelas mereka, Rani (Randu Arini), ketiganya dikenalkan kepada Johar (Yusril Katil), seorang penulis sekaligus dosen yang dahulunya juga merupakan seorang juara silat.
Awalnya Johar merasa enggan untuk melatih ketiga anak tersebut, karena motivasi mereka belajar silat hanya untuk memenangkan kompetisi, Johar secara perlahan memberi didikan arti silat sebenarnya oleh Adil, Kurip, dan Dayat untuk mampu bersaing dalam pertandingan yang akan mereka ikuti.
- 6,9 Detik (2019)
Film 6,9 Detik menceritakan bagaimana seorang atlet panjat tebing (Aries Susanti Rahayu) yang berasal dari Purwodadi. Bercerita bagaimana perjalanan hidupnya yang pelik hingga akhirnya berhasil mengantongi medali emas Asian Games 2018.
Kisahnya berfokus pada perjalanan hidup Aries sebagai anak seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang mencari caranya sendiri untuk berprestasi dalam segala keterbatasan. Di sisi lain, film ini juga menunjukkan kerja keras para atlet Indonesia termasuk Aries untuk meraih medali emas. Peluh, lelah, latihan keras, tekanan, dan berbagai ragam rintangan dia lakukan, demi mengharumkan nama Indonesia di mata dunia.
