Connect with us

CAMPUS LIFE

Kuliah PTN Itu Keren, Apalagi di PTN Tertua Indonesia

Kuliah di Pergurua Tinggi Negeri (PTN) merupakan impian semua siswa yang ingin meneruskan studinya hingga mendapat gelar sarjana atau diploma. Banyak kampus PTN di Indonesia, bahkan notabene beberapa PTN merupakan kampus tertua yang ada di Indonesia.

Jalur masuknya pun bisa melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), hingga ujian mandiri dari masing-masing kampus yang mengadakannya.

Namun, sebelum memutuskan untuk memilih PTN kamu juga harus tahu bagaimana sejarah yang ada di PTN dan sejak kapan PTN itu berdiri juga salah satu hal penting lho, bagaimana PTN tersebut mampu konsisten dan eksis hingga sampai saat ini walau terbilang PTN lawas. Berikut PTN tertua di Indonesia.

  1. Universitas Indonesia (UI)

Kampus ini ternyata sudah berdiri sejak 1851, lho! Dahulu, UI bernama Dokter-Djawa School karena Kolonial Belanda mengkhususkannya sebagai tempat belajar Ilmu Kedokteran. Pada 1898 nama Dokter-Djawa School berubah menjadi School tot Opleiding van Indische Artsen (School of Medicine for Indigenous Doctors) atau juga dikenal sebagai STOVIA.

Hingga pada 1950, universitas ini berganti nama lagi menjadi Universiteit Indonesia. Hingga akhirnya PTN ini berubah menjadi Universitas Indonesia (UI)  pada tahun 1954. Tetapi, UI yang di Depok, Jawa Barat baru dibangun pada 1987. Sebelumnya hanya ada di tiga lokasi, yakni Salemba, Pegangsaan Timur, dan Rawamangun.

  1. Universitas Airlangga (Unair)

Universitas Airlangga berawal dari lembaga pendidikan Nederlands Indische Artsen School (NIAS) dan School Tot Opleiding van Indische Tandartsen (STOVIT), yang didirikan oleh Hindia Belanda pada 1913 dan 1928. Jadi, NIAS juga merupakan cabang Universiteit van Indonesie Jakarta, atau sekarang lebih dikenal dengan Universitas Indonesia.

Pada tahun 1923, gedung NIAS dipindah dari Jl. Kedungdoro ke tempat berdirinya Fakultas Kedokteran Unair di Jl. Mayjen. Prof. Dr. Moestopo Surabaya. Hingga pada akhirnya 10 November 1954 pemerintah Indonesia resmi membuka Universitas Airlangga Surabaya.

  1. Institut Teknologi Bandung (ITB)

ITB sudah ada sejak 3 Juli 1921. Kolonial Belanda mendirikan de Techniche Hoogeschool te Bandung (TH) di lahan seluas 30 hektar di Bandung. Awalnya, ITB merupakan Perguruan Tinggi Swasta (PTS), hingga di 1924 statusnya berubah menjadi milik pemerintah Belanda.

Pemerintah Indonesia baru meresmikan ITB pada 2 Maret 1959. Fakta menariknya, pada 1926 hanya ada empat orang Indonesia yang berhasil lulus dari ITB dan salah satu di antaranya adalah Soekarno. Hingga pada tanggal 14 Oktober 2013, ITB menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH) yang memiliki otonomi pengelolaan dalam akademik dan nonakademik.

  1. Institut Pertanian Bogor (IPB)

IPB didirikan sejak 1 September 1940, yaitu pada saat perkuliahan di Faculteit van Landbouwwetenschap (Fakultas Ilmu Pengetahuan Pertanian) Universitas Indonesia di Bogor pertama kali. Namun, pada masa pendudukan Jepang (1942-1945) Fakultas Pertanian ditutup.

Sampai pada 21 Januari 1946 dalam rangka mengembalikan kekuasaan, Pemerintah Belanda mendirikan NoodUniversiteit (Universitas Darurat), salah satunya memiliki Landbouwkundige Faculteit (Fakultas Pertanian). Akhirnya, Nood-Universiteit berganti nama menjadi Universiteit van Indonesie. Pada 27 April 1952 dilakukan peletakan batu pertama gedung Fakultas Pertanian, Universitas Indonesia di Baranangsiang, Bogor.

Pada 1 September 1963, IPB didirikan berdasarkan Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) Republik Indonesia Nomor 91 Tahun 1963. Pada saat didirikan, IPB terdiri dari lima fakultas, yaitu Fakultas Pertanian, Fakultas Kedokteran Hewan, Fakultas Perikanan, Fakultas Peternakan, dan Fakultas Kehutanan.

  1. Universitas Gadjah Mada (UGM)

Universitas Gadjah Mada merupakan universitas negeri di Indonesia yang didirikan pemerintah pada 19 Desember 1949. Pada saat didirikan, salah satu perguruan tinggi tertua ini hanya memiliki enam fakultas, sebelum akhirnya menjadi 18 Fakultas seperti sekarang dan dua Sekolah yaitu Sekolah Vokasi dan Sekolah Pascasarjana (dahulu bernama Program Pascasarjana), serta lebih dari 100 Program Studi untuk S2, S3, dan Spesialis.

UGM berlokasi di Kampus Bulaksumur Yogyakarta. Kegiatan UGM dituangkan dalam bentuk Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terdiri atas Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in CAMPUS LIFE