Khofas Ridho dari tim Universitas Amikom Yogyakarta (UAY)-1 menjadi Most Valuable Player (MVP) pada akhir pertarungan babak Grand Final LIMA Esports 2021 PUBG Mobile Nationals. Dalam tim UAY-1 Khofas Ridho memegang dua role yaitu sebagai In Game Leader (IGL) dan support, menurut Khofas Ridho memegang dua role sekaligus memiliki kesulitan pada penempatan posisi mengatur arah pergerakan di dalam gameplay. Sebagai IGL sekaligus support, Ridho mau tidak mau harus mengontrol keseluruhan dari pergerakan timnya dari segi rotasi maupun defend.
Tim Universitas Amikom Yogyakarta (UAY)-1 sudah terbentuk sejak 2019 lalu. Menurut Khofas, tim UAY-1 ini memiliki mental dan rasa percaya diri yang sangat tinggi, akan tetapi rasa percaya diri mereka yang teramat tinggi kerap kali membuat tim UAY-1 blunder. Selama pertandingan berlangsung, senjata favorit Khofas adalah UMP9, karena memiliki kecepatan 0,092 fire rate/second dan 35% damage, hal ini tentu menjadi satu alasan mengapa Khofas Ridho berhasil meraih gelar MVP.
Selain seorang gamers, dalam menjalani kesehariannya sebagai seorang mahasiswa dan juga gamers, Khofas tentu sudah sangat mengatur jadwal untuk keduanya
“Pagi hingga sore adalah waktu saya kuliah seperti biasa, waktu untuk latihan game itu saat sedang luang. Saat sedang menjalani UTS atau UAS, tim kami akan stop untuk latihan, jadi kuliah sya tidak terganggu sama sekali,” ujar Khofas.
Dalam pertarungannya di babak Grand Final LIMA Esports 2021 PUBG Mobile Nationals kemarin, Khofas tidak memiliki strategi khusus,
”Saya hanya bermain dengan mental dan rasa percaya diri yang kuat. Saya senang bisa jadi MVP di LIMA Esports 2021 PUBG Mobile Nationals, namun saya belum puas dengan peringkat tim, yang seharusnya bisa di posisi pertama. All the best, semua musuh keras, strategi dari semua tim memang patut diteladani, dan mereka bermain sangat rapih sehingga agak susah untuk menerobos pertahanan mereka,” pungkasnya.