Kejutan terjadi saat tim debutan, Universitas Kristen Indonesia (UKI), menundukkan peringkat ketiga regional Jakarta musim lalu, Universitas Pelita Harapan (UPH) di LIMA Football: Air Mineral Prim-A Greater Jakarta Conference Season 7. UKI memenangi pertandingan dengan skor 6-3, dengan satu pemainnya yang mencetak empat gol.
Sang debutan mengalami kesulitan di awal pertandingan pertama mereka. UKI tertinggal 0-3 dari UPH. Tim kampus dari Karawaci itu mengantungi satu gol dari Diky Riansyah di menit ke-21, dan dua gol Gifson Teodorus Sihaloho pada menit ke-27 dan 31.
UKI tampak tetap bermain dengan tenang saat mencoba mengejar keunggulan lawan. Meski sempat tertinggal tiga gol, UKI tetap bermain dengan tenang dan tidak mengubah gaya permainan Tim debutan di LIMA Football tersebut bisa menyamakan kedudukan menjadi 3-3 di babak pertama.
UKI mampu menjaga momentum tersebut hingga bisa berbalik unggul di babak kedua. Empat pemain mereka berandil dalam kemenangan 6-3 ini.
Setiya Alamsyah mencetak gol pada menit ke-4. Arisandi Utama mencetak gol penyeimbang saat waktu tambahan babak pertama. Nurdin melengkapi kemenangan timnya dengan gol tendangan bebas di pengujung babak kedua.
Selain dari tiga pemain tersebut, tiga gol UKI lainnya dihasilkan Fiqri Junsal Maruapey. Tidak hanya menjadi penyumbang gol pertama untuk kampusnya di menit ke-34, ia juga memastikan hattrick dengan gol pada menit ke-61 lewat tendangan bebas menyusur tanah, dan pada menit ke-66 dengan tembakan dari luar kotak penalti.
“Kami pendatang baru di LIMA Football. Para pemain masih membutuhkan penyesuaian dengan kondisi lapangan. Mereka juga memiliki mental kuat. Jadi, meskipun tertinggal, mereka terus mencoba mengejar keunggulan lawan. Keinginan mereka untuk menang sangat tinggi. Dengan kemampuan yang dimiliki, mereka bisa menunjukkan kualitas individual mereka. Salah satu pemain yang tampil mengesankan adalah Fiqri, yang merupakan pencetak skor terbanyak di salah satu laga yang kami ikuti sebelum LIMA Football ini,” ujar Rasyto Amsa, pelatih UKI.
Sementara itu, Fiqri, yang berhasil mencetak hattrick, mengaku kuncinya adalah fokus. Ia berkata, “Meski sudah tertinggal, yang terpenting kami harus tetap berkonsentrasi. Kami juga harus memiliki mental yang kuat di setiap pertandingan. Saya selalu berusaha untuk membangkitkan semangat teman-teman. Tanpa bantuan mereka, saya tidak bisa mencetak gol. Menurut saya, selama wasit belum meniup peluit, kami belum dinyatakan kalah.”
Dengan poin penuh ini, UKI naik ke posisi kedua klasemen menggeser juara bertahan, Universitas Negeri Jakarta (UNJ), yang sebelumnya menang atas Universitas Budi Luhur (UBL). Kedua tim tersebut, UKI dan UNJ, akan bertemu esok hari, Selasa (27/8). Siapakah yang akan memetik kemenangan di laga tersebut?