Connect with us

CAMPUS LIFE

Jurusan Kuliah, Pilihan Pribadi atau Orang Tua?

Lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA) tentu menjadi target utama dari para siswa. Tidak hanya bisa menyenangkan orang tua, namun keinginan untuk bisa melangkah ke tahap pendidikan yang lebih tinggi yaitu perkuliahan tentunya juga menjadi alasan siswa ingin lulus dari SMA.

Keinginan untuk bisa mengemban status sebagai seorang mahasiswa tentu menjadi stimulus sendiri bagi beberapa siswa untuk bisa lulus dari SMA. Menjadi mahasiswa bagi beberapa siswa tentu memiliki makna ‘keren’ karena berbagai banyak alasan seperti bisa merasakan atmosfer perkuliahan dan kampus serta belajar menggunakan pakaian bebas.

Namun, tampaknya melanjutkan ke tahap perkuliahan tidaklah semudah yang mereka pikirkan. Hal tersebut tentu muncul dikarenakan terdapat permasalahan yang paling sering dihadapi oleh banyak calon mahasiswa baru, yakni memilih jurusan perkuliahan mereka.

Bagi sebagian siswa, hal tersebut tentu tidak menjadi masalah karena biasanya mereka telah menentukan ingin berkuliah di jurusan dan kampus mana. Namun, sebagian siswa lainnya justru menjadikan hal ini sebagai permasalahan lantaran mereka bingung harus memilih jurusan apa. Permasalahan tidak berhenti di sana karena bagi sebagian calon mahasiswa baru, mereka dihadapkan oleh permasalahan mengikuti keinginan pribadi atau orang tua untuk memilih jurusan ini.

Pemilihan jurusan ini tentu menjadi permasalahan yang paling sering ditemui di kalangan calon mahasiswa baru. Menurut data Indonesian Career Center Network (ICCN) pada tahun 2017, sebanyak 87% mahasiswa di tanah air mengambil jurusan yang salah ketika kuliah. Alasan yang paling sering ditemui adalah mereka hanya mengambil asal-asalan atau dipilihkan oleh orang tua.

Banyak sekali faktor mengapa terdapat intervensi orang tua dalam pemilihan jurusan anaknya. Faktor seperti keinginan orang tua agar anaknya dapat mewujudkan cita-cita mereka, menjaga citra keluarga, informasi yang minim mengenai kuliah, serta tidak mengetahui kemampuan anaknya menjadi masalah yang sering dihadapi dalam memilih jurusan kuliah ini.

Namun, hal tersebut tentu tidak lepas dari faktor sang anak yang tidak mengetahui jurusan apa yang mereka inginkan. Mereka tidak tahu jurusan apa yang sesuai dengan keinginan atau kemampuan mereka sehingga orang tua mereka pun terpaksa untuk memilihkan jurusan mereka.

Hal tersebut tentu menjadi permasalahan yang paling sering ditemui ketika pembukaan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) atau Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dimulai. Tentu peran guru Bimbingan Konseling (BK) dibutuhkan dalam masalah ini dengan harapan bisa membimbing dan memberikan saran terhadap siswanya perihal jurusan kuliah.

Sang anak juga tidak bisa hanya mengandalkan guru BK sebagai penentu jurusannya. Mereka juga harus tetap mencari jurusan apa yang sesuai dengan keinginan, kebutuhan, atau impian mereka. Selain itu, komunikasi dengan orang tua harus dibangun semaksimal mungkin dalam pemilihan jurusan ini. Kalian harus bisa menjelaskan alasan memilih jurusan yang kalian inginkan dengan memberikan poin-poin tentang plus dan minus jurusan yang kalian minati, rencana masa depan kalian, serta komitmen kalian. Ketiga hal tersebut tentunya bisa kalian sempurnakan dengan usaha kalian dalam menjalani perkuliahan di jurusan tersebut.

Terlepas dari pro dan kontra terkait pemilihan jurusan secara pribadi maupun orang tua, pemikiran secara matang terhadap pemilihan jurusan ini tentu harus dilakukan. Keharusan dalam berpikir secara matang mengenai jurusan ini wajib dijalani lantaran hal ini menyangkut tentang masa depan kalian.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in CAMPUS LIFE