Bandung – LIMA Basketball: Blibli.com West Java Conference (WJC) 2019 menjadi pembuka LIMA Basketball Season 7. Pergelaran ini berbarengan dengan LIMA Basketball: Kaskus Central Java and Special Region of Yogyakarta Conference (CJYC), sebelum LIMA Basketball Greater Jakarta Conference (GJC) dan East Java Conference (EJC). Technical Meeting mengawali rangkaian perjalanan LIMA Basketball region Jawa Barat ini. Pertemuan teknis ini dilaksanakan di Gedung KONI Jawa Barat, Bandung, pada Minggu (7/7).
Technical Meeting ini dibagi menjadi tiga sesi. Sesi pertama diisi pemaparan tentang Liga Mahasiswa. Materi sesi kedua yaitu penjelasan mengenai peraturan pertandingan LIMA Basketball Season 7. Sesi ketiga diisi pemaparan tentang peraturan Basket dari Liga Mahasiswa. Technical Meeting ini secara keseluruhan memaparkan peraturan-peraturan yang berlaku di LIMA. Memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 2,0 bagi mahasiswa berstatus aktif merupakan salah satu syarat yang diberlakukan untuk bisa bermain di LIMA.
Acara ini dihadiri oleh perwakilan dari beberapa perguruan tinggi region Jawa Barat. Institut Teknologi Harapan Bangsa (ITHB), STIE Kesatuan Bogor, Universitas Padjadjaran (Unpad), STIE Ekuitas, Institut Pertanian Bogor (IPB), Telkom University (Tel-U), Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), Universitas Widyatama (Utama), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), dan Universitas Islam Bandung (Unisba), hadir di Technical Meeting ini.
Yang menarik dari Technical Meeting ini, tim unggulan dari ITHB dan Unpar kembali ikut berpartisipasi di LIMA Basketball Season 7. ITHB tetap optimistis akan memperlihatkan keunggulan musim ini. “Setiap season pasti berbeda. Pemainnya berganti. Season ini, kami tetap optimistis bisa mempertahankan juara,” ucap Yosef, asisten pelatih putra ITHB, saat ditemui di Gedung KONI Jawa Barat.
Meski optimistis akan menjadi juara bertahan, coach putra ITHB itu juga mengakui ada beberapa tim lawan yang diprediksi akan sulit ditandingi. “Yang punya historis bagus itu adalah Unpar, Telkom, Utama, dan Unpad. Target kami satu per satu dulu. Kami ingin juara dulu di West Java Conference, baru setelah itu persiapan ke Nationals 2019,” tambah Yosef. ITHB berada di posisi 8 besar Nationals dua season lalu. Melihat dari kekurangan itu, musim ini ITHB siap menambah jam terbang untuk perbaikan skuatnya. “Sejauh ini cukup baik. Mendekati turnamen LIMA, kami menjalani lima kali latihan tim seminggu” tutup Yosef.
Sementara itu, Unpar melihat peluang ITHB tahun ini lebih besar daripada peluang mereka. Pernyataan ini serupa dengan pengakuan Arifin, pelatih putri Unpar. “Saya pikir ada beberapa tim kuat yang sekarang muncul seperti ITHB dan Utama. Bisa dibilang kekuatan kami menurun. Musim lalu masih ada Jessica dan Cecillia. Jessica sudah lulus dan Cecil sedang penyembuhan cederanya. Ini berat, tapi kami bisa jadi yang terbaik di Jawa Barat,” ujarnya.
Berbeda dengan putra Unpar yang dianggap lebih kuat, tim putri justru tampak terseok-seok dalam mempersiapkan turnamen musim ini. Meski begitu, pelatih putri Unpar itu nampak yakin menghadapi musim ini dan berharap bisa kembali ke Nationals. Dari dua tim kuat itu, terlihat satu sama lain saling mencemaskan kekuatan lawannya. Siapakah di antara mereka yang akan berjaya musim ini?