Ahmad Habiebie merupakan student athlete futsal Universitas Islam ’45 (Unisma) Bekasi, yang memiliki semangat pantang menyerah. Dengan semangat itu, ia bisa bangkit dari keterpurukan hingga bisa bermain futsal bagi timnya di LIMA Futsal: Air Mineral Prim-A Greater Jakarta Conference Season 7.
Musim ini, Habiebie terpilih menjadi salah satu pemain di tim Unisma. Habiebie berkeinginan untuk bisa membanggakan nama baik kampusnya di LIMA Futsal: Air Mineral Prim-A Greater Jakarta Conference Season 7.
Habiebie pernah mengalami kesulitan dalam hidupnya pada masa lalu. Akan tetapi, hal tersebut menjadikan ia lebih kuat dan termotivasi. “Setelah lulus dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), saya menganggur dan hanya bermain futsal di tim amatir selama satu tahun. Orang tua menginginkan agar saya bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang Universitas atau bekerja. Orang tua tidak pernah mendukung saya untuk menjadi pemain profesional. Mereka tidak percaya bahwa saya dapat meraih kesuksesan dalam olaharaga futsal.”
Dengan keadaan dan keinginan orang tua agar ia melupakan impian menjadi pemain profesional, Habiebie tetap berusaha dan sabar menghadapinya. Ia tetap berpegang teguh pada impian menjadi pemain pro.
“Ketika orang tua tidak mendukung, saya tidak berkecil hati. Saya semakin bersemangat dan termotivasi untuk bisa membuktikan kepada mereka bahwa saya akan sukses di futsal. Saya yakin bisa membanggakan mereka melalui prestasi yang saya raih.”
Habiebie berusaha untuk bangkit. Alhasil, ia berhasil membuktikannya dengan terpilih menjadi pemain di Tim Futsal Indonesia di AFF Futsal Championship U-20. Dengan prestasi tersebut, dia mendapatkan tawaran untuk bermain di Bara Kaltim FC. Saat ini, dia sedang menunggu tawaran untuk bermain di IPC Pelindo II.
Sesulit apa pun keadaan yang ia hadapi, Habiebie tidak ingin menyerah. Ia mengatakan, “Saya tidak akan pernah berhenti berjuang. Saya tidak akan pernah menyerah untuk meraih mimpi saya. Saat sudah meraih impian iti, saya akan mencoba untuk tetap menjadi pribadi yang baik, menyenangkan, dan tetap rendah hati.”
