Ingeldy Vyola merupakan student athlete jurusan Ilmu Keolahragaan angkatan 2017 di Universitas Negeri Malang (UM). Student athlete UM tersebut memiliki cita-cita untuk menjadi seorang Polisi Wanita (Polwan).
Ingeldy Vyola, yang berasal dari Cirebon, bermain tenis lapangan terlebih dahulu sebelum ia terjun ke olaharaga badminton. Ia pernah mendapat larangan dari orang tua karena bermain badminton.
“Ayah yang memperkenalkan saya kepada olahraga. Dahulu, saya mengikuti jejak Ayah yakni bermain tenis lapangan. Akan tetapi, saya menemukan hobi dan kesenangan di olahraga badminton hingga saat ini,”
“Mama pernah melarang saya untuk bermain badminton. Namun, saya bisa membuktikan kepada mama bahwa saya tidak sekadar menyukai badminton. Alhasil, mama mendukung keputusan saya untuk bermain badminton,” tambahnya.
Pemain yang kerap dipanggil Ingel ini mulai gemar bermain badminton sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama. Ketika duduk di bangku kuliah, ia semakin semangat bermain badminton karena terdapat Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) badminton di kampusnya. Akan tetapi, ia merasakan kesulitan ketika harus mengimbangi antara kegiatan akademik dan non-akademik.
“Sebagai mahasiswa, saya memiliki kewajiban untuk bisa membanggakan kedua orang tua saya. Maka dari itu, saya lebih mementingkan akademik daripada non-akademik. Ketika kedua kegiatan tersebut mulai pada waktu yang sama, saya akan merelakan hobi saya untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar,” ujarnya.
Ketika lulus SMA, ia mengikuti tes masuk kepolisian. Akan tetapi, ia tidak lolos tes tersebut. Ingel, yang memiliki cita-cita sebagai Polisi Wanita (Polwan), harus menunda cita-citanya tersebut. Namun, ia tetap berusaha untuk mewujudkan cita-cita dengan mengikuti Ilmu Keolahragaan.
“Saya memiliki cita-cita untuk menjadi Polisi Wanita. Ketika lulus SMA, saya mengikuti tes seleksi masuk kepolisian, tapi saya tidak lolos. Saya tetap berusaha untuk mewujudkan cita-cita saya. Alhamdulillah saya masuk ke Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Malang, karena hal tersebut menjadi salah satu syarat untuk lolos tes seleksi masuk kepolisian,” katanya.
Ingel yang sudah bermain klub badminton sejak SMP, mengakui bahwa ia sangat bangga dapat mewakili kampusnya, yaitu Universitas Negeri Malang (UM). Ia ingin mengharumkan nama baik kampus di ajang LIMA Badminton: McDonald’s East Java Conference Season 7.
“Saya sudah bermain badminton sejak kecil. Saya mengikuti tim badminton pada saat saya menduduki bangku sekolah. Ketika saya kuliah, saya mendapatkan kesempatan untuk membela tim kampus saya. Saya sangat bangga dan senang bisa menjadi bagian dari tim Universitas Negeri Malang (UM) di LIMA Badminton: McDonald’s East Java Conference Season 7.”
Musim ketujuh merupakan musim kedua Ingel di LIMA Badminton: McDonald’s East Java Conference. Ingel mengakui bahwa LIMA memberikan dampak yang baik bagi perkembangan dirinya untuk masa depan.
“Saya menjadikan badminton sebagai tempat untuk mengasah diri saya dan mendapatkan banyak teman baru. Menurut saya, LIMA adalah kompetisi yang sangat penting bagi mahasiswa. Saya mendapatkan banyak pembelajaran di LIMA. Saya lebih percaya diri, kuat, dan termotivasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.”
“Saya berharap LIMA tetap menjadi wadah bagi para mahasiswa untuk membangun pribadi dan memberikan motivasi bagi para student athlete. Saya berkeinginan agar dapat memberikan gelar kepada kampus tercinta, Universitas Negeri Malang, di conference dan nationals,” ucapnya.