Connect with us

I am a Student Athlete

Ikbal: Segalanya untuk Orang Tua

Setiap anak pasti ingin sekali membahagiakan kedua orang tua tercinta. Mereka akan melakukan apa pun demi dapat melihat raut senyum di muka orang tua mereka dengan usaha mereka.

Keinginan tersebut terpancar dari student athlete Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Pasundan, Ikbal Nurcahya. Student athlete yang memiliki panggilan akrab Ikbal tersebut memiliki keinginan membahagiakan sang Ayah yang telah meninggalkannya pada 2018.

Kejadian tersebut masih teringat di pikiran Ikbal. Kala itu, Ikbal yang bermain untuk tim putra futsal STKIP Pasundan di LIMA Futsal: Blibli.com West Java Conference Season 6, dihadapkan dengan dua pilihan, yakni membela kampus atau menjaga ayahnya yang sedang terbaring di Rumah Sakit di Bandung.

“Pada LIMA Futsal: Blibli.com West Java Conference Season 6, saya harus memilih antara membela kampus atau menjaga Ayah yang sedang sakit kala itu. Alhasil, saya memilih untuk meninggalkan tim dan menjaga Ayah di Bandung. Ayah akhirnya mengembuskan napas terakhirnya pada saat yang bersamaan dengan laga tim putra futsal STKIP Pasundan di LIMA Futsal,” ungkapnya.

Meskipun dirinya ditinggalkan oleh sang Ayah ketika ia sedang melakukan hobinya, yaitu futsal, Ikbal tidak bersedih hati dan menjauhi futsal. Ia tetap bermain futsal dan terus membanggakan nama baik kampus STKIP Pasundan di LIMA Futsal: Blibli.com West Java Conference Season 7. Hal tersebut karena Ikbal tahu bahwasanya almarhum Ayah akan senang melihat dirinya dapat melakukan apa yang ia senangi.

“Beliau meninggal ketika saya sedang menjalani pertandingan futsal. Namun, saya pribadi tidak menjadikan futsal sebagai trauma bagi diri saya. Saya justru semakin bersemangat untuk bermain futsal karena saya tahu beliau akan senang di surga melihat anaknya bermain futsal,” katanya.

“Saya bermain futsal demi kedua orang tua saya. Saya ingin membanggakan mereka dengan hal yang saya bisa lakukan. Untuk saat ini, saya bermain futsal demi Ibu saya. Ibu adalah satu-satunya penyemangat saya untuk tetap bermain futsal,” tambahnya.

Student athlete yang mengambil jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi tersebut memiliki cita-cita untuk bisa menjadi atlet futsal profesional. Namun, ia tetap berpikiran bahwa futsal tidak menjamin masa depannya cerah. Oleh karena itu, ia tetap memandang bahwa pendidikan adalah hal yang terpenting.

“Menurut saya, pendidikan adalah hal yang sangat penting. Meskipun saya bercita-cita untuk menjadi atlet futsal profesional, saya tidak bisa tetap bertahan di futsal selamanya. Jika saya memiliki latar belakang pendidikan yang baik, saya akan bisa menjadi seseorang yang sukses. Untuk saat ini, saya bercita-cita untuk menjadi guru olahraga di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP),” ungkapnya.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in I am a Student Athlete