Connect with us

CAMPUS LIFE

Hal yang Perlu Diperhatikan Jika Kuliah di Luar Negeri

Tidak banyak orang yang bisa kuliah di luar negeri dibanding dalam negeri. Melainkan, hanya orang-orang yang memiliki pendapatan menengah keatas. Atau, biasanya mendapat beasiswa melanjutkan studi ke luar negeri dengan nilai bagus yang diraihnya.

Kuliah di luar negeri memang menjadi impian beberapa orang, menimba ilmu di luar negeri menjadi kebanggan sendiri, karena selain bisa mandiri kamu akan mendapat banyak ilmu dari negeri luar. Mulai dari pengajar yang terbaik hingga dapat belajar perbedaan kebudayaan antara dalam dan luar negeri.

Bagi kamu yang ingin meneruskan studi ke luar negeri atau bertahan menimba ilmu di dalam negeri, berikut hal-hal yang harus kamu perhatikan untuk memilih studi di luar atau dalam negeri:

  1. Adaptasi

Melanjutkan studi di luar negeri, pasti akan mengalami tantangan berupa adaptasi pada seseorang yang secara budaya dan kebiasaan sangat bertolak belakang dengan budaya Indonesia. Serta adaptasi dengan iklim dan cuaca di negara yang akan kamu tuju. Dengan begitu kamu bisa mempersiapkan diri sebaik mungkin.

Hal ini memacu kamu untuk beradaptasi dengan cepat pada lingkungan tersebut. Adaptasi itu soal individu masing-masing seseorang. Lulusan luar negeri akan mampu beradaptasi di dunia pekerjaan yang ada di luar negeri. Tetapi, kalau lulusan luar negeri akan bekerja di dalam negeri akan melakukan penyesuaian kembali dan perlu adaptasi dengan lulusan lokal.

  1. Asuransi Kesehatan

Kalau kamu memilih melanjutkan studi di luar negeri seperti Inggris, Amerika Serikat dan Australia, itu merupakan beberapa negara yang mewajibkan para mahasiswa internasional untuk memiliki asuransi kesehatan. Biasanya, kamu akan direkomendasikan untuk membeli polis di penyedia asuransi yang telah menjalin kemitraan dengan universitas yang kamu tuju.

Namun, ada sebagian universitas luar negeri yang membebaskan para mahasiswa internasional untuk memilih penyedia asuransi sendiri, asalkan polis asuransi kesehatan yang dibeli sesuai dengan syarat dan ketentuan dari pihak universitas.

  1. Biaya

Kuliah di luar negeri tentunya memerlukan persiapan biaya yang lumayan banyak dibanding kuliah di dalam negeri. Biaya kuliah di luar negeri memang tidak terlalu mahal. Buktinya, kuliah S1 di Jerman lebih murah jika dibandingkan kuliah di universitas elite Indonesia.

Yang mahal kalau kuliah di luar negeri itu biaya hidupnya. Bayangkan untuk makan siang saja, kamu bisa menghabiskan uang sebesar lima sampai delapan dolar AS yang kalau dirupiahkan bisa mencapai ratusan ribu rupiah.

kamu perlu menyiapkan anggaran untuk biaya hidup di luar negeri. Biaya hidup ini dapat diringankan dengan penghasilan dari pekerjaan paruh waktu, selama tidak mengganggu studimu. Kamu juga tidak perlu khawatir akan mendapat bayaran yang kecil, karena banyak negara yang menyediakan berbagai pekerjaan paruh waktu dengan bayaran yang layak.

  1. Mental

Mahasiswa yang merantau di beda kota saja, biasanya membentuk mental seseorang jadi lebih kuat, apalagi yang hidup di negeri orang. Belum lagi mahasiswa luar negeri memiliki kebiasaan mandiri dan memilih bekerja sampingan demi meringankan biaya hidup di luar negeri.

Keadaan ini yang jarang ditemukan di kalangan mahasiswa dalam negeri. Walaupun tidak menutup kemungkinan, beberapa ada juga mahasiswa yang kerja part time di hari libur atau sepulang kuliahnya. Bagaimanapun, hidup jauh dari keluarga dan kampung halaman itu sulit. Harus benar-benar memiliki mental yang kuat. Ada berbagai rintangan dan cobaan yang banyak kamu hadapkan jika jauh dari orang-orang terdekat-mu di Indonesia.

  1. Sistem Pembelajaran (Absensi)

Sistem belajar di luar negeri, sebagian besar tidak mempedulikan absensi atau kehadiran mahasiswanya. Ini sangat berbanding terbalik di kampus dalam negeri yang notabene mengutamakan absensi saat perkuliahan berlangsung.

Asalkan masuk terus dan tidak melewati batas maksimum absensi, itu sudah bisa dipastikan kelulusannya. Bukan karena kualitas dan motivasi belajar mahasiswanya. Karena yang terpenting adalah kehadiran bukan target output pembelajaran, banyak mahasiswa dalam negeri yang suka titip absen (tipsen) dengan temannya.

Jika di kampus luar negeri, meskipun tidak adanya absensi, mahasiswa di sana tetap hadir dan memenuhi mata kuliahnya. Karena baginya, jika tertinggal materi dalam satu kelas saja, mereka akan tertinggal jauh dan sulit beradaptasi dengan materi selanjutnya. Saat mereka tidak bisa hadir, yang terpenting adalah akumulasi tugas dan ujian dengan nilai terbaik. Karena itu yang memengaruhi kenaikan tingkat semester.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in CAMPUS LIFE