Gilang Harjian merupakan kapten tim sepak bola Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Sebagai pemimpin, ia merasa memiliki tanggung jawab lebih besar. Lewat kompetisi LIMA, ia ingin mengasah mental dan kedisiplinan untuk dirinya sendiri dan tim.
Dalam pergelaran kompetisi LIMA Football: Air Mineral Prim-A Greater Jakarta Conference Season 7, ia selalu terlihat menyemangati teman-temannya, terlebih saat mengalami ketertinggalan. Hal itu dilakukan karena Gilang merasa harus membangkitkan semangat para pemainnya.
“Saat kami sudah tertinggal saat bertanding, mental para pemain pasti jatuh. Saya selalu memberikan semangat kepada teman-teman dengan tujuan untuk mengembalikan kepercayaan diri mereka,” ujar Gilang.
Sebagai orang yang merasa memiliki tanggung jawab lebih besar di tim, ia juga ingin timnya memiliki semangat yang lebih besar dalam bertanding. Pemain bernomor punggung 10 tersebut akan merasa gagal sebagai pemimpin jika teman-temannya tidak bisa bangkit dari keterpurukan. Ia juga mengaku harus terus memotivasi diri sendiri sebelum memberikan motivasi kepada yang lain.
“Meski mental saya sedang jatuh, saya tetap memiliki tanggung jawab untuk mengembalikan mental teman-teman,” kata pemain asal Bangka Belitung ini.
Pemain berusia 23 tahun tersebut ingin para pemain selalu ingat bahwa mereka sedang mambawa nama kampus. “Jadi, tidak hanya saya yang harus memiliki tanggung jawab. Mereka pun harus memilikinya.”
Gilang juga berkata, “Setelah tiga kali ikut kompetisi LIMA, saya dan tim merasa mendapatkan banyak manfaat. Kami bisa mengasah mental saat betanding dan melatih kedisiplinan lewat peraturan ketat LIMA. Hal ini bisa menjadi bekal kami di masa depan saat ingin menjadi pemain profesional.”
Sikap Gilang tersebut bertujuan mengayomi para rekannya. Kalah atau menang, Gilang ingin para pemain tidak berputus asa lebih dulu sebelum berusaha dengan maksimal.
