Muhammad Ghifary Suriansyah merupakan salah satu panitia pelaksana (panpel) nonpertandingan di kompetisi Liga Mahasiswa yang ingin mencari pengalaman. Ia juga mengaku ingin menjadi student-athlete basket di LIMA, dan sudah mempersiapkan diri sejak sekarang.
“Sebelum menjadi student-athlete, saya ingin menjadi panpel lebih dulu di kompetisi LIMA,. Saya ingin mengenal LIMA lebih dalam,” ujarnya.
Berpartisipasi sebagai panpel membuatnya mendapat pelajaran dan pengalaman. Ghifary sendiri sudah menjadi panpel sebanyak dua kali. Di LIMA Football: Air Mineral Prim-A Greater Jakarta Conference Season 7, ia menjadi petugas asset control. Di LIMA Football Nationals Season 7, ia bertugas sebagai LO (liaison officer) pertandingan.
Pria yang akrab disapa Fary ini tidak pernah mempermasalahkan mata pekerjaan yang ia dapatkan. Menurutnya, yang terpenting saat menjadi panpel adalah mencari pengalaman. Semakin mencoba banyak pekerjaan, maka ilmu atau pengalaman yang didapatkan juga semakin banyak. Selain itu, mengerjakan pekerjaan yang berbeda juga akan membuatnya menjadi orang yang lebih baik lagi karena ia akan terus belajar.
Fary juga mengatakan, “Dengan menjadi panpel di LIMA, saya bisa mengasah soft skill, baik cara berkomunikasi dengan baik, mengatur waktu, ataupun belajar untuk bertanggung jawab atas apa yang dilakukan.”
Di sisi lain, ia juga sudah mempersiapkan diri untuk menjadi student-athlete basket LIMA. Mahasiswa Universitas Bakrie ini sudah berlatih dengan semangat. Selain itu, ia juga akan belajar lebih giat untuk memenuhi persyaratan IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) minimal yang diberlakukan LIMA.
“Tim kampus saya masih belum siap untuk LIMA Basketball musim ini. Namun, tahun depan saya merasa tim kami harus ikut kompetisi LIMA. Saya akan berlatih dengan giat dan semangat, serta harus belajar dengan baik,” tutupnya.