Connect with us

Featured

Gemma: Mengejar Akademik Tanpa Tinggalkan Basket

Gemma Arlyadesta merupakan student-athlete Universitas Diponegoro (Undip) Semarang. LIMA Basketball: Kaskus Central Java and Special Region of Yogyakarta Conference Season 7 menjadi tahun terakhirnya ikut kompetisi Liga Mahasiswa. Setelah lulus, ia tidak hanya ingin bergelut dengan dunia basket, tapi juga mengejar akademiknya.

Setelah mengikuti kompetisi LIMA, Gemma mengaku banyak pelajaran dan manfaat yang ia rasakan. “Selama empat tahun mengikuti kompetisi LIMA, saya merasakan banyak manfaat, seperti menambah teman dan menjadikan diri saya disiplin. Secara tidak langsung, peraturan LIMA yang ketat membuat kehidupan sehari-hari saya lebih disiplin,” tutur Gemma.

Pria kelahiran Wonosobo ini ingin bekerja sebagai konsultan hukum. Karena itu, ia berpendapat bahwa keseimbangan akademik dan non-akademik sangat penting. Ia berkata, “Menyeimbangi prestasi akademik dan non-akademik sangat penting, karena nanti otak kanan dan kiri jadi berjalan dengan seimbang juga.”

“Di LIMA ada peraturan IPK minimal. Saya setuju dengan hal tersebut karena basket tidak hanya bermain fisik, tapi juga otak. Jika belum bisa memenuhi standar IPK Liga Mahasiswa, maka ia belum pantas untuk berkompetisi di sini,” tambah Gemma.

Meski ingin bekerja sesuai dengan jurusannya di akademik, pria berusia 23 tahun ini tetap tidak bisa meninggalkan dunia basket. “Saya ingin bekerja, tapi sulit untuk meninggalkan basket. Itu sebabnya saya ingin bekerja di BUMN karena setiap tahun ada kompetisi antar-BUMN,” ungkap Gemma.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Featured