Connect with us

I am a Student Athlete

Fidel: Keluarga Kedua

Seseorang akan mencintai apa yang ia lakukan ketika nyaman di dalam lingkungannya. Sama halnya dengan apa yang dirasakan oleh student athlete dari Universitas Ciputra (UC) Surabaya, Natasha Fidelia Hartanto Tjenarno, yang menemukan keluarga baru dari basket.

Awalnya, pemain yang memiliki panggilan akrab Fidel ini tidak dekat dengan dunia basket. Fidel terlebih dahulu berkecimpung di olahraga lain seperti sepak bola dan bulu tangkis. Namun, ketika ia duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) kelas dua, ia mulai mengenal olahraga basket dan langsung jatuh cinta dengan olahraga tersebut.

“Sebelum basket, saya bermain sepak bola dan badminton terlebih dahulu. Namun, saya merasa bosan dengan kedua olahraga tersebut. Ketika saya duduk di kelas dua SMP, pelatih olahraga saya menyuruh saya untuk ikut bermain basket bersama dengan kakak-kakak kelas saya. Sejak saat itulah saya mulai menyukai olahraga ini,” ucapnya.

“Bagi saya, olahraga basket memberikan sesuatu yang berbeda dari sepak bola dan bulu tangkis. Saya merasakan kesenangan dan keseruan yang berbeda di basket dan basket adalah olahraga yang tidak membosankan bagi saya,” tambahnya.

Student athlete yang mengambil jurusan Hospitality Tourism Business di UC tersebut pernah mewakili Malang dalam ajang Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) KU-16 pada 2018. Prestasi tersebut bisa dibilang sangat baik karena sebelumnya Fidel tidak ikut dalam sebuah klub basket. Ia mengasah kemampuan basketnya hanya dari ekstrakurikuler yang ada di sekolahnya.

Orang tua Fidel pun mendukung anaknya berkecimpung di dunia basket meskipun kerap pada beberapa kesempatan mereka menyuruh Fidel untuk berhenti bermain basket. Hal tersebut karena Fidel pernah mendapatkan cedera karena basket. Namun, ia tidak bisa meninggalkan basket karena ia menemukan keluarga keduanya di basket.

“Saya pernah mendapatkan cedera di bagian punggung, pergelangan kaki, dan di bawah lutut. Cedera tersebut saya dapatkan ketika bermain basket. Karena cedera yang saya alami, orang tua kerap menyuruh saya untuk berhenti bermain basket. Akan tetapi, saya tidak bisa meninggalkan olahraga ini. Saya bisa menemukan keluarga kedua saya karena basket ini dan saya tidak ingin meninggalkan mereka semua yang telah bermain bersama saya,” katanya.

Fidel telah mengikuti ajang LIMA Basketball sejak Season 5. Meskipun belum meraih satu gelar pun untuk kampus tercinta, ia tetap bangga dengan perjuangan teman-temannya. Fidel mengatakan, “Kami memang tidak memiliki sumber daya manusia yang bagus karena kampus kami tidak memiliki nama yang bagus di dunia basket. Akan tetapi, dengan hasil yang telah saya dan tim berikan selama tiga musim bermain, saya tetap bangga dengan teman-teman saya. Mereka ingin belajar dan berkembang menjadi pemain yang lebih baik lagi.”

“LIMA adalah ajang yang sangat bergengsi di kalangan mahasiswa. Oleh karena itu, saya ingin sekali bisa mempersembahkan satu gelar di LIMA Basketball kepada keluarga saya, yakni tim basket putri UC. Tidak hanya menjadi ajang yang bergengsi, para mahasiswa yang mengikuti ajang LIMA dapat mengasah kemampuan mereka dalam bidang nonakademik,” tutupnya.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in I am a Student Athlete