Sejak dahulu, permainan daring (game online) identik dengan laki-laki. Namun, saat ini, perempuan sudah mulai masuk ke dunia game online, salah satunya ialah atlet olahraga elektronik (electronic sports/esports) dari Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya Jakarta, Farren Regyna Omar. Ia ingin membuktikan bahwa perempuan juga bisa berkecimpung di dunia esports.
Perempuan yang memiliki panggilang akrab Farren tersebut telah bermain game online sejak ia duduk di Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Mobile Legends: Bang Bang menjadi game pertama yang ia mainkan hingga saat ini. Dorongan teman-teman dan gameplay yang disajikan oleh Mobile Legends: Bang Bang membuat dirinya menyukai game online ini.
“Ketika SMA, Mobile Legends: Bang Bang menjadi game online yang sangat populer di mana hampir semua siswa di kelas saya memainkan game tersebut terutama laki-laki. Karena mayoritas teman dekat saya adalah laki-laki, mereka pun mengajak saya untuk mencoba game tersebut l. Sejak saat itu saya menyukai game tersebut,” katanya.
“Tampilan yang menarik, unik, dan dapat dimainkan secara bersama-sama menjadi alasan saya menyukai Mobile Legends: Bang Bang. Selain itu, kita bisa bertemu dengan orang-orang baru dan selalu ada pembaruan (update) yang dilakukan Moonton sebagai pengembang game online ini seperti hero, tampilan, grafik, serta gameplay. Itu membuat saya senang dan bertahan hingga saat ini memainkan game ini,” tambahnya.
Farren yang mengambil jurusan Akutansi tersebut mengetahui bahwa dunia game online sangat lekat dengan laki-laki. Sebagai perempuan yang terjun di dunia ini, ia kerap mendapatkan perlakuan yang tidak mengenakkan dari para laki-laki yang bermain Mobile Legends: Bang Bang. Akan tetapi, perlakuan yang ia dapatkan itu tidak membuatnya berhenti bermain game ini.
“Awal saya bermain game ini ketika saya belum mengerti mengenai laning phase dan item di game ini. Jadi saya selalu ditinggal bermain oleh teman-teman saya karena mereka takut saya menjadi beban di tim mereka. Sekarang pun saya terkadang mendapatkan perlakuan yang tidak mengenakkan dari para pemain lain seperti digoda, perkataan kasar, dan lain-lain,” ucapnya.
“Namun, tidak semua orang yang bermain game Mobile Legends: Bang Bang berperilaku seperti ini. Di game ini saya juga mendapatkan teman yang sangat baik kepada saya. Ia mau mengajari saya segala hal yang saya perlu ketahui untuk bisa bermain dengan baik. Ia juga mau mengajak saya bermain di tingkat atas agar saya belajar dan mengetahui bagaimana bermain di sana,” tambah Farren.
Dengan segala usaha dan kemampuan yang ia miliki saat ini, Farren berhasil masuk ke dalam tim Mobile Legends: Bang Bang berposisi sebagai supports. Kemampuannya sebagai supports mengantarkannya ke berbagai turnamen salah satunya adalah LIMA Esports yang akan diselenggarakan pada November tahun ini.
Farren yang memiliki nickname R e n ini mengatakan alasannya ikut berbagai turnamen Mobile Legends: Bang Bang salah satunya adalah LIMA Esports. Ia mengatakan, “Saya ingin menunjukkan bahwa perempuan juga bisa dan mengerti game online dan tidak selalu identik dengan kata ‘beban’ tim. Selain itu, perempuan juga bisa bermain dalam satu tim dengan laki-laki, tidak harus satu tim dengan perempuan saja.”