Ahmad Faiz Fadri Amirullah merupakan student athlete yang berasal dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Meskipun berstatus sebagai mahasiswa di UGM, ia tetap tidak melepaskan kegiatan badmintonnya.
Ahmad Faiz memulai kiprahnya di olahraga badminton sejak duduk di bangku Sekolah Dasar kelas 5. Orang tuanya, yang tidak ingin melihat anaknya melakukan hal yang tidak bermanfaat, akhirnya memutuskan untuk memasukkan Faiz ke salah satu Persatuan Bulu Tangkis (PB) kecil di Yogyakarta.
“Sejak kecil, saya sudah menyukai badminton. Pada saat saya duduk di bangku Sekolah Dasar kelas 5, orang tua memasukkan saya ke salah satu PB lokal di Yogyakarta, yakni PB DSC Yogyakarta. Saya berlatih di sana selama enam bulan,” ucapnya.
“Setelah enam bulan, saya memutuskan untuk pindah ke PB Pandiga Yogyakarta hingga saat ini. Alasan orang tua saya memasukkan saya ke klub bulu tangkis karena mereka ingin anaknya melakukan kegiatan yang positif,” tambahnya.
Student athlete asli Yogyakarta tersebut mendapatkan kesempatan untuk bisa menempuh ilmu di salah satu kampus terbesar di Yogyakarta, yaitu Universitas Gadjah Mada (UGM). Ia masuk UGM lewat jalur prestasi badmintonnya.
Musim ini merupakan musim keduanya di LIMA Badminton. Ia telah memberikan dua piala kepada kampusnya pada kategori perseorangan tunggal putra. Menurutnya, LIMA memberikan dampak yang positif bagi dirinya di masa depan.
“Alhamdulillah saya mendapat kesempatan untuk masuk ke Universitas Gadjah Mada (UGM) lewat jalur prestasi saya di badminton. Menurut saya pribadi, menjadi student athlete membutuhkan mental yang kuat. Saya harus tetap memikirkan masa depan saya di akademik. Di satu sisi, saya juga harus memberikan gelar kepada kampus yang telah memberikan saya kesempatan untuk kuliah di sini. Hal tersebut merupakan tanggung jawab yang besar bagi saya,” katanya.
Akan tetapi, tanggung jawab besar tersebut tidak menjadi hambatan bagi dirinya. Faiz pun mensyukuri keberadaan Liga Mahasiswa dalam memberikan kesempatan untuk membuktikan diri di badminton sambil menekuni kuliahnya.
“Saya tetap menjalani kedua hal tersebut hingga saat ini. Saya tidak akan melepaskan kedua kegiatan tersebut karena keduanya merupakan kegiatan yang sangat penting untuk masa depan saya. LIMA memberikan dampak yang sangat positif bagi diri saya. Saya menjadi pribadi yang lebih bertanggung jawab dan disiplin. Hal tersebut bisa bermanfaat bagi saya yang memiliki cita-cita menjadi pengacara,” tambahnya.