Pada November mendatang, Liga Mahasiswa (LIMA) akan menggelar turnamen olahraga elektronik (esports), yang akan diikuti oleh berbagai perguruan tinggi dari hampir seluruh penjuru Indonesia. Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari, Banjarmasin tidak ingin ketinggalan mengikuti kompetisi LIMA Esports 2020. Perguruan tinggi yang terletak di Kalimantan Selatan ini merupakan peserta baru di LIMA. Turnamen ini akan menjadi ajang perdana untuk tim esports UIN Antasari.
Mahasiswa yang juga menjabat sebagai Ketua Umum UKM Olahraga Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Antasari, Reza Ikhlasul Amal, berkata “Kami, dan tim esports UIN Antasari sangat antusias dan tidak sabar untuk bertemu dan bertanding dengan kampus lainnya. Tim esports UIN sudah melakukan persiapan yang matang, yakni dengan melakukan latihan dan persiapan mental dan fisik yang kuat.”
Reza menceritakan bahwa pemilihan skuat esports UIN Antasari ini tidak melalui seleksi khusus, melainkan dengan sistem tunjuk. “Pemilihan skuat tim kami lakukan dengan sistem tunjuk. Tidak ada seleksi dari tim espotrs UIN Antasari karena kami sudah terbiasa dan sudah memercayakan beberapa pemain untuk membela kampus. Pada turnamen LIMA Esports nanti, kami akan menurunkan dua tim,” ujarnya.
Tim esports UIN Antasari ini masih tergolong baru. Belum ada pembentukan secara resmi. “Tim ini berawal dari sekumpulan mahasiswa yang suka main Mobile Legends. Beberapa pemain, mereka mencari pengalaman sendiri dengan tim di luar UIN Antasari. Bentuknya masih komunitas. Saya dan teman-teman UKM olahraga mencoba menaungi dan memfasilitasi para mahasiswa yang memiliki kemampuan serta prestasi di bidang esports. Hal ini menjadi langkah awal kami untuk nantinya bisa meresmikan divisi esport,” tambahnya.
“Kami optimistis menang. Mungkin, target kami sama seperti teman-teman dari kampus lainnya, yakni menjadi juara. Semoga kami bisa membanggakan kampus UIN Antasari, Banjarmasin,” tutupnya.