Tidak banyak orang yang bisa kuliah di luar negeri dibanding dalam negeri. Melainkan, hanya orang-orang yang memiliki pendapatan menengah keatas. Atau, biasanya dapat beasiswa melanjutkan studi ke luar negeri dengan nilai yang diraihnya semasa sekolah.
Tapi, sebenarnya apa saja sih perbedaan kuliah di luar negeri dengan dalam negeri. Berikut perbedaan yang cuma bisa kalian temui jika memilih studi di perguruan tinggi dalam negeri atau luar negeri.
- Absensi
Perguruan tinggi di luar negeri sebagian besar itu enggak pakai absensi loh, ini sangat berbanding terbalik di kampus Indonesia yang notabene mengutamakan absensi saat perkuliahan berlangsung. Asalkan masuk terus, dan tidak melewati batas maksimum absensi. Biasanya, itu sudah bisa dipastikan kelulusannya. Bukan karena kualitas dan motivasi belajar mahasiswanya.
Jika di kampus luar negeri, meskipun tidak adanya absensi, mahasiswa disana tetap hadir dan memenuhi mata kuliahnya. Karena baginya, jika tertinggal materi dalam satu kelas saja, mereka akan tertinggal jauh dan sulit beradaptasi dengan materi selanjutnya. Saat mereka tidak bisa hadir, yang terpenting adalah akumulasi tugas dan ujian dengan nilai terbaik. Karena itu yang mempengaruhi kenaikan tingkat semester.
Di dalam negeri atau Indonesia, karena yang dipentingkan ialah hanya absensi, bukan target dan output pembelajaran. Seakan-akan kuliah untuk sekedar absensi bukan atensi. Karenanya, banyak mahasiswa yang suka titip absen (tipsen) dengan temannya. Di Indonesia, apa-apa itu mudah. Yang penting absen, kalau malas masuk kelas tinggal tipsen. Sesekali di kelas main game atau tidur, asal tak mengganggu dosen dan mahasiswa yang sedang belajar. Intinya, meskipun nilai kalian bagus dan menguasai materi, tapi kalau jarang hadir tidak akan naik semester.
- Mandiri
Mahasiswa Indonesia biasanya masih banyak yang mengandalkan uang orang tua, mulai dari bayaran kampus hingga uang jajan keseharian di kampusnya. Ini sangat berbanding terbalik dengan mahasiswa luar negeri yang rela bekerja atau part-time di berbagai tempat.
Menurutnya itu sudah keharusan atau gaya hidup yang tidak ingin membebankan siapapun. Sekalipun orang tuanya. Kalau di Indonesia, uang bayaran kuliah bisa kita pakai dulu untuk hal lain. Bahkan, kalau meminta dengan orang tua, kadang tidak sesuai nominal yang seharusnya dibayarkan, selalu dilebihkan.
- Penampilan
Biasanya, kampus-kampus di Indonesia mahasiswanya rapih. Karena ada sebagian kampus yang memang mewajibkan memakai kemeja, celana panjang, dan sepatu. Bahkan, saking rapihnya lebih mirip ke acara undangan pernikahan dibanding ingin belajar di kampus. Ini berbanding terbalik dengan aturan kampus di luar negeri yang membebaskan mahasiswanya dalam berpakaian. Karena, disana lebih mementingkan kesungguhan belajar dibanding mengurusi penampilan mahasiswanya.
- Sosial Media
Bagi mahasiswa Indonesia, media sosial seperti instagram, tiktok, dan whatsapp adalah tempat dirinya diakui sebagai mahasiswa. Jika tidak posting story saat kuliah atau mengeluh karena tugas menumpuk, maka itu bukanlah mahasiswa Indonesia yang sebagaimana kita ketahui bersama.
Di luar negeri, mahasiswa jarang yang pamer dunia kampusnya di sosmed. Jarang mengeluh. Bahkan tidak sedikit yang enggan membuang-buang waktunya untuk bermedsos. Karena, bagi mereka itu bukanlah hal penting. Membicarakan hal yang tak penting bagi mereka ialah sia-sia, buang waktu. Mungkin, itu penyebab mengapa mereka lebih terlihat kualitas keilmuannya.
Bukan berarti kuliah di luar negeri itu lebih bagus loh. Tapi, alangkah baiknya ubahlah sikap pola belajar kalian. Jika memang betul ingin fokus kuliah di tempat kalian inginkan. Jangan hanya sekedar hadir di perkuliahan, numpang story di sosmed, dan titip absen ke teman kampus. Melainkan harus punya ambisi yang besar, demi mengalahkan nama besar kampus. Nama kalian lah yang seharusnya besar, bukan cuma kampus.