Student athlete ini mengawali kecintaannya pada dunia badminton sejak duduk di bangku SD. Aneke Putri Ichsan, alumnus LIMA Badminton dari Universitas Padjadjaran, harus memenuhi syarat dari orang tuanya agar bisa bergabung di klub badminton.
“Saya sudah menyukai badminton sejak kecil, bahkan dengan memakai papan di depan rumah. Waktu itu saya ingin sekali masuk klub, dan akhirnya bilang kepada orang tua saya. Akan tetapi, orang tua memberikan syarat, yaitu harus mau ke dokter gigi dulu,” ucapnya. Pebulu tangkis asal Bandung yang disapa Ane ini ternyata dulu memiliki gingsul. “Dengan syarat oleh itu, karena saya ingin sekali bergabung di klub, akhirnya gigi saya dicabut. Alhamdulillah setelah sudah besar, gigi saya jadi rapi. Saya mulai latihan dari kelas 6 SD,” kenangnya.
Pada musim pertamanya bermain di Liga Mahasiswa, Ane merasa bangga karena kala itu adalah tahun pertamanya kuliah di Unpad. Pada pengalaman pertama ikut Liga Mahasiswa itu, ia berhasil lolos ke Grand Final yang digelar di Jakarta.
Meyakinkan diri untuk memilih Universitas Padjadjaran sebagai kampus impiannya, bukan perkara yang mudah bagi Ane. “Sejak SMA, saya ingin sekali masuk Universitas Padjadjaran. Saya tidak mau kuliah kalau kampusnya bukan Unpad. Lulus SMA, saya coba daftar Unpad dari jalur nilai rapor, tapi ternyata saya belum beruntung di pilihan S1. Akhirnya saya mencoba masuk D3 di Fakultas Ekonomi di Jurusan Akuntansi,” tuturnya. Berawal dari rasa penasarannya itu, pada semester keduanya di D3, ia mencoba mengikuti SBMPTN. “Padahal waktu itu, di FEB sedang UAS. Saat SBMPTN juga saya tidak sempat belajar. Pada bulan puasa 2014, ada pengumuman SBMPTN, dan muncul tulisan warna hijau, yang ternyata, ‘Selamat, Anda diterima di Universitas Padjadjaran’. Alhamdulillah masuk di S1 di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,” tambahnya.
Melanjutkan karier sebagai pekerja profesional, yakni Customer Service di Bank Rakyat Indonesia, menjadi jalan yang Ane pilih setelah lulus dari Unpad pada 2018 lalu. Prestasi yang ia dapatkan selama kuliah membawanya pada posisi sekarang. Ane mengaku bahwa badminto terus berjalan dari awal hingga di dunia kerja. “Badminton layaknya gerbang awal mula rezeki. Masuk SMP jalur prestasi, SMA jalur prestasi, masuk kuliah pun didukung oleh lingkungan, teman-teman, dan kampus untuk mengembangkan prestasi. Menunjukkan prestasi hingga di lingkungan kerja pun didukung oleh perusahaan juga,” ujarnya.
Ane berpesan untuk junior-juniornya di Liga Mahasiswa. “Tetap jadi diri sendiri. Hasil dan rezeki apa pun pasti hasil yang paling terbaik yang diberi oleh Allah SWT. Berikan yang terbaik dan buat bangga universitas kalian,” tutupnya.
