Mengatur waktu antara kuliah, badminton, organisasi, dan hobi dalam bermusik menjadi kewajiban yang harus dijalankan oleh Mohammad Agung Akhdani, alumnus LIMA Badminton dari Universitas Budi Luhur, kala ia menjadi student athlete. Baginya, hal tersebut merupakan tanggung jawab, bukan menjadi sebuah tantangan untuknya.
“Untuk saya, menjadi student athlete bukan merupakan suatu tantangan, melainkan tanggung jawab. Kuliah, latihan, dan dapat beasiswa, saya harus bisa atur waktu. Itu adalah kewajiban sebagai student athlete. Menurut saya, orang sukses harus bisa membagi waktu untuk dirinya sendiri,” ujarnya.
Pada musim pertamanya bermain di Liga Mahasiswa, Agung merasa bangga karena ia berhasil meraih penghargaan individual All Academics Player pada LIMA Badminton Nationals Season 4, dengan IPK 3,80.
Agung mengutarakan kecintaannya pada olahraga badminton bermula ketika ia melihat ayahnya bermain badminton. Akhirnya, ia mendaftar sekolah bulu tangkis Jaya Raya saat duduk di bangku SD. Hingga ketika kuliah pun Agung mendapatkan beasiswa karena hobinya bermain bulu tangkis.
Menyadari bahwa musik adalah hasratnya, ia merasa senang karena saat ini ada tempat untuk menampung karyanya. “Menjadi musisi, menurut saya adalah dunia baru. Dulu hanya sekadar hobi. Alhamdulillah, untuk hobi saya menyanyi ini ada tempat untuk menampung karya saya,” ujarnya. Pelantun lagu Hanya Kau Untukku ini mengaku bahwa karya yang ia ciptakan merupakan cerita tentang perjalanannya sendiri. “Pada 2019, saya sudah mengeluarkan mini album yang bercerita tentang perjalanan saya dari bulu tangkis ke dunia musik. Cerita tentang jatuh bangun saya, dan cerita tentang kehidupan remaja ketika sedang cinta dan patah hati dengan seseorang. ” tambahnya.
Menurut Agung, industri musik punya pendengarnya masing-masing. Di dunia olahraga, seseorang diharapkan untuk jadi pemenang. “Bedanya industri musik dengan olahraga tuh, musik itu punya pendengarnya masing-masing. Kalau olahraga, kita diciptakan untuk harus juara, harus jadi pemenang. Kalau kita tidak jadi pemenang, kita tidak akan dilihat,” tuturnya.
Melanjutkan karier sebagai musisi, saat ini bergabung dengan Holywings Records, menjadi jalan yang Agung pilih setelah lulus dari UBL pada 2019 lalu. Alasannya memilih karier sebagai musisi karena ia berkeyakinan bahwa ia memiliki potensi untuk berkembang. Ia mengaku, ketika memilih menjadi musisi, ada banyak perdebatan dari orang tua dan juga dirinya. Butuh waktu untuknya meyakinkan diri dan orang tuanya akan jalan yang dipilih.
Agung berpesan untuk junior-juniornya di Liga Mahasiswa. “Untuk teman-teman student athlete di mana pun kalian berada, yang masih berjuang sekarang, ingat di mana kalian tumbuh, ingat di mana kalian berakar. Yang ditakutkan, ketika kalian sudah gapai suatu prestasi, kalian lupa dari mana kalian berasal,” tutupnya.