Connect with us

LIMA Badminton: Air Mineral Prim-A GJC Season 8

Aditya: Bangga Bela UNJ di LIMA

Aditya Zaki Indarsyah Kurniawan, student athlete badminton Universitas Negeri Jakarta (UNJ), mengaku mendapatkan berbagai manfaat saat mengikuti kompetisi Liga Mahasiswa. Meski sudah menjadi pemain pro, ia merasa bangga bisa membela kampusnya di LIMA.

Setelah empat kali mengikuti kompetisi LIMA, ia berpendapat, “Saya bangga bisa membela nama kampus di LIMA. Ajang ini sangat bagus bagi para student athlete untuk menyalurkan bakatnya.”

Ia juga merasa bahwa kompetisi LIMA merupakan ajang bergengsi dan ditunggu-tunggu oleh para student athlete. Lewat LIMA, ia bisa menambah pengalaman dan pertemanan dengan student athlete dari universitas lain. Student athlete jurusan Pendidikan Jasmani ini berharap bisa mendapat hasil terbaik dari sebelumnya. Apalagi ia lolos ke LIMA Badminton Nationals Season 8.

LIMA Badminton Season 8 menjadi kompetisi terakhirnya bisa membela kampus. Pada tahun terakhirnya, untuk pertama kalinya ia berhasil menjadi peringkat ketiga perseorangan tunggal putra LIMA Badminton: Air Mineral Prim-A Greater Jakarta Conference Season 8. Hasil tersebut merupakan pencapaian tertinggi yang ia raih selama empat kali mengikuti kompetisi LIMA.

Selain meraih prestasi di sektor perseorangan, Aditya juga menjadi salah satu student athlete yang membawa UNJ menjadi juara beregu putra LIMA Badminton: Air Mineral Prim-A Greater Jakarta Conference untuk kedua kalinya.

Selain menjadi student athlete, Aditya merupakan pemain badminton profesional. Saat ini ia berada di ranking 128 PBSI (Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia). Meski sudah menjadi pemain pro, ia tetap bisa menyeimbangi prestasi akademiknya. Hal itu terbukti dari tingginya IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) yang ia catatkan, yaitu 3,66. Kunci untuk membuat keduanya seimbang adalah harus pintar membagi waktu antara pendidikan dan olahraga.

Ia merasa bahwa prestasi akademik dan nonakademik harus seimbang. “Pendidikan dan olahraga harus seimbang karena saling berhubungan dan menjadi penunjang satu sama lain. Akademik untuk pengetahuan dan intelektual, sedangkan nonakademik bisa menjadi nilai tambah untuk mencari kerja,” kata Aditya.

Sebenarnya, ia berpikir bahwa pendidikan lebih penting daripada karier atlet yang memiliki masa yang terbatas. Namun, memiliki prestasi di akademik dan nonakademik membuatnya bisa bersaing di dua sisi. Ia juga berpikir bahwa dengan memiliki keduanya bisa menjadi pertimbangan lebih di dunia kerja.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in LIMA Badminton: Air Mineral Prim-A GJC Season 8