Sebagian besar perguruan tinggi di Indonesia telah menerapkan kelas jarak jauh atau kelas daring sebagai tindakan untuk menekan penyebaran pandemi Coronavirus Disease (Covid-19). Kebijakan baru itu berlanjut hingga wisuda pada 2020 secara daring.
Perubahan sistem wisuda ini merupakan satu bentuk adaptasi terhadap kondisi terkini yang dirasakan mahasiswa maupun kalangan akademisi. Wisuda, yang biasanya dilakukan di sebuah auditorium dengan dihadiri langsung oleh rektor, pembantu rektor, dekan, wisudawan dan wisudawati, semenjak pandemi semua berubah menjadi daring.
Meski prosesi wisuda dilakuan secara virtual, momen kelulusan atas pencapaian selama masa perkuliahan tetap dapat dirasakan. Hal itu terlihat dari berbagai cara para wisuda dalam mengekspresikan kebahagiaannya. Salah satunya dilakukan oleh seorang mahasiswa Universitas Andalas, Padang, Sumatra Barat, yang melakukan prosesi wisuda di puncak Merapi.
Seperti dilansir laman Pikiranrakyat.com, seorang wisudawan Universitas Andalas bernama Muhammad Nasir, melakukan prosesi wisuda daring di puncak Merapi pada Rabu, 1 Juli 2020. Alasan Muhammad Nasir melakukan wisuda di puncak Merapi, yang terletak pada ketinggan 2891 meter dari permukaan laut pun cukup sederhana. Ia merasa harus ada kesan spesial dalam perjalanan hidupnya.
“Ada haru dan senang bercampur saat prosesi wisuda yang berbeda itu. Belajar keras saya selama ini diakumulasikan dengan perjuangan prosesi wisuda daring di puncak Merapi. Apa pun bentuk wisuda sebenarnya tidak akan menghilangkan makna belajar keras selama ini. Wisuda di puncak Merapi itu bermakna semangat untuk menggapai puncak asa dan cita-cita ke depan,” kata Nasir.
Pelaksanaan wisuda selama pandemi Covid-19 pun sangat bervariasi. Inovasi baru terus dimunculkan. Selain wisuda daring, kini sedang ramai diperbincangkan wisuda secara drive thru.
Mengusung konsep seperti layanan di restoran siap saji yang memungkinkan pelanggan memesan tanpa harus turun dari kendaraan, pelaksanaan wisuda drive thru juga demikian. Ada yang memodifikasinya menjadi wisuda bergilir, di mana para wisudawan dan wisudawati diturunkan dari kendaraan, memindahkan tali kuncir, berfoto, dan kemudian langsung kembali ke dalam kendaraan. Prosesnya tak sampai 10 menit.
Wisuda drive thru bermaksud mengakomodasi kebutuhan akan prosesi kelulusan yang layak tanpa mengabaikan protokol kesehatan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.